Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rebut Partai Demokrat, Moeldoko Harus Belajar dari Orang Ini: Terhormat dan Bermartabat!

Rebut Partai Demokrat, Moeldoko Harus Belajar dari Orang Ini: Terhormat dan Bermartabat! Kredit Foto: Instagram/Moeldoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat menghargai Gede Pasek Suardika bersama loyalis Anas Urbaningrum yang mendirikan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Menurutnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko seharusnya belajar darinya untuk masuk ke kancah politik Indonesia.

"KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Bli GPS (Gede Pasek Suardika) yang pernah berada pada naungan partai yang sama, yaitu Partai Hanura agar menempuh cara-cara yang kesatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik," ujar Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani saat dihubungi, Sabtu (30/10). Baca Juga: Keluar dari Hanura, Gede Pasek Jadi Ketum Partai Baru Loyalis Anas Urbaningrum

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (11/12). Baca Juga: Rocky Gerung Semprot Hasto: PDIP Aneh bin Ajaib! SBY Itu Terbaik, Bukan Jokowi

Untuk melenggang ke dunia perpolitikan, seharusnya Moeldoko menggunakan cara-cara yang legal, seperti mendirikan atau bergabung dengan partai politik. Bukan malah mempertontonkan sikap arogansi dan melawan hukum dengan cara merebut kepemimpinan suatu partai. 

"Itu gaya politik feodal yang yang kontra produktif dengan demokrasi," ucapnya.

Di samping itu, ia menghargai sikap Gede Pasek yang kini ditunjuk sebagai Ketua Umum PKN. Menurutnya, pindah partai politik adalah cara yang sah ketika memilih berjuang dan mengabdi melalui jalan politik, apalagi mendirikan partai politik baru.

"Kami respek dengan politisi-politisi seperti ini. Bukan mengambil jalan pintas untuk membegal parpol lain sebagai mana dilakukan KSP Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," kata Kamhar. 

Diketahui, setelah mengundurkan diri dari posisi sekretaris jenderal Partai Hanura, Gede Pasek Suardika dipercaya untuk memimpin Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Partai tersebut diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas Urbaningrum.

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, ami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," ujar inisiator PKN, Sri Mulyono lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10).

Ia menjelaskan, awalnya Pasek merasa berat untuk meninggalkan Partai Hanura karena telah memiliki jalinan yang erat dengan para kader. Namun, pihaknya melihat potensi dan pemikiran yang perlu dituangkan dalam partai politik.

"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ujar Sri Mulyono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: