Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Semprot Hasto: PDIP Aneh bin Ajaib! SBY Itu Terbaik, Bukan Jokowi

Rocky Gerung Semprot Hasto: PDIP Aneh bin Ajaib! SBY Itu Terbaik, Bukan Jokowi Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi -

Pengamat Sosial dan Politik, Rocky Gerung, blak-blakan menuding bahwa upaya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar sayembara untuk mengukur kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sesuatu yang ajaib.

Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam acara pertemuan bersama sejumlah tokoh kritis nasional di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (28/10). Baca Juga: Ganjar dan Puan Punya Peluang! Anies Jangan Harap Dapat Dukungan Jokowi di Pilpres 2024

Rocky Gerung mengaku heran dengan langkah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang membuka beasiswa tersebut. 

Sebab, menurut Rocky Gerung, bahwa sejumlah data menunjukkan capaian SBY semasa menjadi Presiden lebih baik ketimbang Jokowi. Baca Juga: Hasto Pede Banget PDIP Bisa Sukses di Pemilu 2024: PDIP Makin Kuat dan Solid

Oleh sebab itu, Rocky Gerung curiga bahwa hasil sayembara itu digunakan untuk memutarbalikkan data capaian dua presiden itu.

"Jadi ajaib PDIP, mengajukan semacam sayembara untuk membalik data itu," tegas Rocky Gerung.

Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu lantas mengutip sejumlah data yang menunjukkan bahwa capaian Presiden SBY jauh di atas Jokowi.

Salah satunya ialah ruang fiskal di masa SBY yang naik hingga 200 persen, jauh di atas Jokowi yang hanya naik 20 persen.

Menurut Rocky Gerung, ruang fiskal secara umum adalah sisa dana dari anggaran yang sudah ditetapkan peruntukan sebelumnya.

Selanjutnya, menurut Rocky Gerung, angka kemakmuran di masa SBY juga naik mencapai 200 persen, unggul dari Jokowi yang berada di angka 20 persen. Rocky Gerung menilai, bahwa data-data itu tercatat secara internasional, termasuk di Bank Dunia.

"Jadi anda bayangkan kepanikan dari partai pelapor ini, terhadap keadaan rakyat Indonesia sehingga Hasto terpaksa bikin sayembara, beasiswa. Tentu dengan maksud agar data itu berubah," ungkap Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky Gerung turut menyinggung pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut bahwa utang pemerintah saat ini merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung menilai pernyataan Sri Mulyani tak keliru.

Namun, logika demikian menurut dia juga harus dirunut sehingga utang di masa SBY juga utang di masa Presiden Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menawarkan beasiswa bagi pihak yang ingin melakukan kajian akademis untuk membandingkan kinerja antara Presiden Jokowi dan SBY.

Menurut Hasto, diperlukan kajian akademis agar perbandingan kinerja antara SBY dan Jokowi menjadi objektif dan tidak saling klaim saja.

Tawaran Hasto merespons sindiran Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani yang menilai dirinya tertidur selama kepemimpinan SBY.

"Sebenarnya yang paling objektif kalau dilakukan kajian akademis, dengan menggunakan mix method," jelas Hasto kepada wartawan di Kantor PDIP Perjuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/10).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: