Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Studi Mengungkapkan Ternyata Wanita Hamil Lebih Lambat Merespons Vaksin Pertama

Studi Mengungkapkan Ternyata Wanita Hamil Lebih Lambat Merespons Vaksin Pertama Kredit Foto: Unsplash/Suhyeon Choi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah studi baru mengungkap wanita hamil dan menyusui merespons dosis pertama vaksin virus corona lebih lambat daripada wanita lain dan meningkatkan pertahanan yang kurang kuat terhadap virus. Namun, setelah dosis kedua, respons mereka terlihat hampir normal. 

Dilansir dari deccanherald pada Jumat (29/10), hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Science Translational Medicine. Salah satu hasilnya menunjukkan bahwa wanita hamil dan menyusui tetap rentan terhadap virus lebih lama setelah vaksinasi. Studi ini menggarisbawahi pentingnya memberi kategori wanita ini dosis kedua tepat waktu.
Selama kehamilan, sistem kekebalan dimodifikasi untuk mentolerir janin yang membuat wanita hamil sangat rentan terhadap patogen seperti virus corona. Karena itu, wanita hamil lebih mungkin sakit parah dan meninggal karena Covid-19 dibandingkan wanita lain pada usia yang sama. 
Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa kehamilan juga dapat mengurangi respons terhadap vaksin. Tetapi uji coba awal vaksin Covid-19 tidak termasuk wanita hamil dan menyusui karena masalah keamanan. Sehingga ada informasi terbatas tentang seberapa baik mereka merespons inokulasi. 
Para peneliti menganalisis antibodi yang diproduksi oleh 84 wanita hamil, 31 wanita menyusui, dan 16 wanita tidak hamil pada usia yang sama. Mereka diimunisasi dengan vaksin virus corona yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Setelah dosis pertama, wanita hamil dan menyusui memiliki antibodi lebih sedikit dibandingkan wanita lain pada usia yang sama. Lalu antibodi kurang efektif dalam merekrut bagian lain dari sistem kekebalan untuk melawan virus. 
Dua sampai enam minggu setelah dosis kedua, wanita hamil dan menyusui memiliki antibodi sebanyak wanita lain seusia mereka. Ini konsisten dengan hasil dari penelitian lain. Perbedaan kualitatif juga menyempit.
Wanita menyusui meningkatkan respons mereka lebih efektif daripada wanita hamil setelah dosis kedua, dan kualitas respons kekebalan mereka lebih mirip dengan wanita tidak hamil. 
Para wanita dalam penelitian ini diimunisasi pada waktu yang berbeda selama kehamilan. Studi di masa depan harus menganalisis waktu optimal selama kehamilan untuk memberikan vaksin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: