Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuma Jet Tempur F-35 yang Bisa Bikin Hubungan Turki-Amerika Mendidih, Ternyata Ini Alasannya

Cuma Jet Tempur F-35 yang Bisa Bikin Hubungan Turki-Amerika Mendidih, Ternyata Ini Alasannya Kredit Foto: US Air Force/Master Sgt. Donald R. Allen

Permintaan jet tersebut kemungkinan akan mengalami kesulitan mendapatkan persetujuan dari Kongres AS. Hal itu dikarenakan sentimen terhadap Turki telah memburuk selama beberapa tahun terakhir, terutama karena pembelian S-400 oleh Ankara dan rekam jejak hak asasi manusianya yang bermasalah.

KTT G20 di Roma, Italia menjadi momen pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Erdogan di tengah ketegangan kedua negara. Erdogan melangsungkan pertemuan tertutup dengan Biden di sela-sela KTT G20 pada Minggu (31/10/2021). Pertahanan menjadi salah satu isu yang mereka bahas selama lebih dari satu jam pembicaraan.

Baca Juga: Masalah Jet Tempur F-35 akan Menjadi Agenda Utama Erdogan pada Biden

Erdogan mengungkapkan Biden menunjukkan sikap positif terkait modernisasi pesawat tempur F-16 milik Turki.

"Masalah memodernisasi F-16 yang kami miliki atau menyediakan F-16 baru mengemuka (selama pertemuan dengan Biden). Menteri pertahanan kami mengikuti prosesnya," kata Erdogan pada awak media usai pertemuan dilaporkan laman TRT.

Menurut Gedung Putih, dalam pertemuan dengan Erdogan, Biden menekankan kembali pentingnya Turki sebagai sekutu NATO serta kemitraan pertahanannya dengan AS. Namun, Biden pun menyampaikan keprihatinannya perihal keputusan Turki melanjutkan pembelian sistem rudal S-400 asal Rusia.

Terkait hal tersebut, AS sudah memperingatkan bakal menjatuhkan sanksi lanjutan terhadap Turki. Wujud dari sanksi yang sudah dijatuhkan antara lain pelarangan semua lisensi ekspor AS dan otorisasi untuk Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB).

AS pun membekukan aset dan menerapkan pembatasan visa terhadap Ismail Demir selaku presiden SSB. Terdapat tiga pejabat SSB lainnya yang turut menjadi target sanksi Washington.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: