Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atasi Pandemi, Bank Himbara Agresif Tingkatkan Mitigasi Risiko

Atasi Pandemi, Bank Himbara Agresif Tingkatkan Mitigasi Risiko Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementrian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin mengatakan, kinerja sejumlah sektor BUMN mengalami dampak yang bervariasi sebagai akibat dari pandemic Covid-19. 

"Dampak ke kinerja BUMN cukup dalam yakni pariwisata dan transportasi. Sementara sektor BUMN kesehatan dan sektor yang menangani hidup orang banyak kinerjanya hijau, termasuk telekomunikasi juga hijau. Sedangkan sektor perbankan agak kuning selama masa pandemi," katanya dalam Virtual Seminar LPPI ke-60 dengan tema Peran CFO - Optimalisasi Sumber Daya Finansial untuk Kinerja Berprinsip, Kamis (4/11/2021).

Khusus perbankan, dia menjelaskan, perolehan laba mengalami penurunan cukup dalam akibat menurunnya pendapatan, sehingga berdampak pada setoran deviden yang juga mengecil. Namun di 2021 sampai Q3 harapannya membaik sehingga tidak terlalu dalam seperti tahun 2020. Baca Juga: IFG Bakal Taruh Dana Hingga Sebesar Rp60 Triliun di Bank Himbara

"Kinerja himbara, portofolionya menjadi tugas kami di jasa keuangan. Sektor perbankan termasuk sektor di triwulan 3 ini mencatat performa bagus dibanding tahun 2020 secara year on year. Hampir semua indikator yang ada menunjukkan tren positif," pungkas Muhammad Khoerur.

Dia mengungkapkan, dalam kajian internal Kementrian BUMN, Himbara pada Q3 mencatat kinerja positif karena Himbara mampu melakukan renegosiasi suku bunga simpanan. Itu tercermin dari interest expense Himbara mampu turun hingga 32 persen.

Selanjutnya, mitigasi risiko untuk mengantisipasi potensi kualitas kredit juga tercatat baik sehingga CKPN dinaikkan sampai 45,2 persen yoy. Ini menunjukkan Himbara sangat agresif melakukan mitigasi risiko.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa Himbara berhasil dalam penerapan manajemen CASA sehingga bisa tingkatkan rasio dana murahnya. Dampaknya, BOPO dapat diturunkan dari 82 persen menjadi 76 persen. Mitigasi risiko kredit juga dilakukan bagus, NPL coverage juga naik dari 188,3 persen jadi 224 persen.

"Kinerja Himbara tahun 2021 sampai Q3 ini adalah kinerja yang sudah memotret manejemen risiko yang bagus sehingga semoga tidak menyimpan bom waktu di kemudian hari dan masih bukukan bottom line yang bagus dibanding tahun lalu," tutur Muhammad Khoerur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: