Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Gak Enak di Awal 2022, WHO Bilang 500 Ribu Kematian Akibat Covid-19 Hantui...

Kabar Gak Enak di Awal 2022, WHO Bilang 500 Ribu Kematian Akibat Covid-19 Hantui... Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, New York -

Lonjakan kasus Covid-19 di Eropa memunculkan suatu kekhawatiran besar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengingatkan, kawasan tersebut akan mencatat 500 ribu kasus kematian pada awal tahun depan.

Dengan 78 juta kasus Covid di wilayah Eropa --yang mencakup 53 negara dan wilayah serta beberapa negara Asia Tengah, jumlah kasus kumulatif saat ini telah melebihi Asia Tenggara, kawasan Mediterania Timur, Pasifik Barat, dan Afrika bila digabungkan.

Baca Juga: Ragam Alasan Kenapa Harus Dapat Vaksin Booster Menurut WHO

“Kami, sekali lagi, berada di pusat gempa,” kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP, Kamis (4/11/2021).

"Situasi saat ini diproyeksikan mengundang setengah juta kematian akibat Covid pada Februari 2022. Peningkatan kasus diamati pada semua kelompok umur," imbuhnya.

Kluge berpendapat, lonjakan kasus ini dipicu oleh cakupan vaksinasi yang tidak memadai serta kendornya protokol kesehatan masyarakat.

"Di negara-negara yang cakupan vaksinasinya rendah, tingkat rawat inap di rumah sakit cenderung lebih tinggi," cetusnya.

Langkah-langkah seperti testing, tracing, jaga jarak, dan penggunaan masker wajah masih menjadi bagian dari amunisi dalam memerangi virus.

“Kita harus mengubah taktik kita, dari bereaksi terhadap lonjakan Covid-19, menjadi mencegahnya terjadi sejak awal,” jelas Kluge.

Di Eropa, jumlah kasus baru per hari telah meningkat selama hampir 6 minggu berturut-turut.

AFP melaporkan, jumlah kematian baru per hari, juga telah meningkat selama lebih dari 7 minggu berturut-turut, dengan sekitar 250.000 kasus dan 3.600 kematian per hari.

Dalam 7 hari terakhir, Rusia memimpin peningkatan kasus dengan 8.162 kematian. Dibuntuti Ukraina dengan 3.819 kematian dan Rumania dengan 3.100 kematian. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: