Vaksin booster ialah vaksin yang diberikan setelah seseorang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19. Vaksin booster dinilai dapat meningkatkan antibodi sehingga bisa terhindar dari paparan virus Covid-19. Meski begitu, penyuntikkan vaksin booster masih menuai pro dan kontra.
Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin, dan Biologi WHO, Katherine O'Brien, mengungkapkan bahwa ada tiga alasan mengapa seseorang ingin atau perlu mendapatkan vaksin booster sebagai tambahan kekebalan tubuh, "Apa yang sebenarnya kita bicarakan sekarang adalah, apakah perlu mendapatkan dosis ketiga jika Anda sudah menerima dua dosis pertama? Oleh sebab itu, ada tiga alasan mengapa kita mungkin ingin memberikan dosis tambahan." Baca Juga: Menuju Endemi Covid-19, Indonesia Lindungi Kesehatan Masyarakat Hulu ke Hilir
Katherine menyatakan, alasan pertama seseorang mendapat vaksin booster ialah jika tubuh tidak merespons secara memadai dari dua dosis yang sudah didapat sebelumnya. Menurutnya, ada sebagian orang dengan gangguan kekebalan yang perlu mendapat dosis ketiga karena dua dosis sebelumnya tidak bereaksi seperti yang seharusnya. Baca Juga: Pandemi Covid-19 Terkendali, Satgas: Jangan Lengah!
Waktu kekebalan menjadi alasan kedua. Katherine menyebut, kekebalan yang didapat dari vaksinasi akan berkurang dari waktu ke waktu sehingga butuh booster vaksin ketiga. Meski begitu, Katherine mengatakan bahwa sejauh ini vaksin dapat bertahan dengan baik dalam melindungi tubuh dari penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat Covid-19.
"Jadi, kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga untuk orang yang telah divaksinasi," pungkasnya dilansir pada Jumat, 22 Oktober 2021.
Alasan ketiga yang memungkinkan seseorang perlu menerima dosis ketiga ialah berkaitan dengan kinerja vaksin yang tidak memadai. Namun, Katherine menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini dinilai mampu melawan varian Covid-19 dengan baik.
"Kami mengamatinya dengan sangat hati-hati, vaksin bertahan dengan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin berkinerja sangat baik," sambungnya lagi.
Di Indonesia, saat ini pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan. Namun, ke depan, Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada selain nakes.
"Skenario penambahan vaksin ketiga sudah disiapkan untuk tahun 2022, namun untuk prioritasnya seperti apa masih melihat perkembangan lebih lanjut," ujar Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih