Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno merasa aneh dengan kelakukan Uni Eropa.
"Sebetulnya ada yang aneh di Eropa. Demi mengganti batubara sebagai sumber energi, mereka membikin arang. Tapi sumber bahan baku arang ini dari hasil menebang pohon," kata Havas, dikutip Elaeis.co.
Baca Juga: Uni Eropa Bilang Taiwan Gak Sendirian, Artinya China Perlu Waswas 2 Kali Lipat?
Dikatakan Havas, berdasarkan hasil penelitian Join Research Centre (JRC) European Union menemukan, telah terjadi peningkatan penebangan hutan di Eropa hingga 69 persen. Penebangan hutan terbesar terjadi di Swedia sebanyak 29 persen; Finlandia 22 persen; Polandia 9 persen; Perancis 6 persen; Latvia, Jerman dan Spanyol masing-masing 4 persen.
"Yang bikin aneh lagi, bagi mereka, memotong pohon itu namanya harvest. Sementara kalau kita yang memotong pohon, dibilang deforestasi. Kan jadi aneh ini. Saya rasa, soal ini perlu dibahas di tingkat global," ujar Havas.
Lebih lanjut disampaikan Havas, keanehan lain yang dilakukan Uni Eropa yakni lahan gambut dikeringkan untuk pertanian. "Petani yang mengeringkan gambut itu, malah mendapat subsidi," terangnya.
Di Indonesia, kata Havas, deforestasi malah menurun sangat tajam. Selain itu, Indonesia sudah pula berhasil merevitalisasi gambut hingga 2 juta hektar dan melakukan pembasahan gambut hingga 600 ribu hektar. "Ini data dan fakta lho," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: