Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu SaaS?

Apa Itu SaaS? Kredit Foto: Unsplash/Per Lööv
Warta Ekonomi, Jakarta -

Software as a service (SaaS) adalah model distribusi software di mana penyedia cloud akan menghosting aplikasi dan membuatnya tersedia bagi end user melalui internet. Dalam model ini, vendor software independen (ISV) dapat mengontrak penyedia third-party cloud untuk meng-host aplikasi. Atau, bisa juga dilakukan dengan perusahaan yang lebih besar, seperti Microsoft sebagai penyedia cloud yang merupakan vendor software.

Aplikasi software ini dapat berupa apa saja, mulai dari software perkantoran hingga komunikasi terpadu di antara berbagai aplikasi bisnis lain yang tersedia.

Baca Juga: Accurate Indonesia Rilis Software POS untuk Tingkatkan Efisiensi Bisnis di Masa Pandemi

SaaS menawarkan berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan utama SaaS mencakup aksesibilitas, kompatibilitas, dan manajemen operasional. Selain itu, model SaaS menawarkan biaya awal yang lebih rendah daripada pengunduhan dan pemasangan software tradisional, membuatnya tersedia untuk bisnis yang lebih luas, sehingga memudahkan perusahaan kecil untuk dapat bersaing di pasar yang ada sambil memberdayakan pemasok.

Kekurangan utama dari aplikasi SaaS adalah mereka biasanya memerlukan koneksi internet agar dapat berfungsi. Namun seiring dengan meningkatnya ketersediaan luas dari broadband dan jaringan telepon berkecepatan tinggi seperti 5G membuat ini tidak menjadi masalah yang besar. Selain itu, beberapa aplikasi SaaS sudah memiliki mode offline yang dapat mempermudah kita sebagai penggunanya.

Bagaimana Cara Kerja SaaS?

SaaS dapat bekerja melalui model pengiriman cloud. Software provider akan menghosting aplikasi dan data terkait menggunakan server, basis data, jaringan, dan sumber daya komputasinya sendiri, atau mungkin ISV yang mengontrak penyedia cloud untuk menghosting aplikasi di pusat data provider. Aplikasi ini akan dapat diakses oleh perangkat apa pun dengan koneksi jaringan. Aplikasi SaaS biasanya dapat diakses melalui browser web.

Akibatnya, perusahaan yang menggunakan aplikasi SaaS tidak ditugaskan untuk mengatur dan memelihara software tersebut. Pengguna cukup membayar biaya berlangganan untuk mendapatkan akses ke software yang merupakan solusi siap pakai.

SaaS berkaitan erat dengan application service provider (ASP) dan model pengiriman software computation sesuai permintaan di mana penyedia menghosting software pelanggan dan mengirimkannya ke end user yang telah disetujui melalui internet.

Dalam model SaaS software-on-demand, provider memberi pelanggan akses berbasis jaringan ke satu salinan aplikasi yang dibuat penyedia khusus untuk distribusi SaaS. Kode sumber aplikasi tersebut sama untuk semua pelanggan, dan ketika fitur atau fungsi baru telah dirilis, mereka akan diluncurkan ke semua pelanggan. Walau tergantung pada service level agreement (SLA), data pelanggan untuk setiap model dapat disimpan secara lokal, di cloud, atau keduanya secara lokal dan cloud.

Organisasi bisnis dapat mengintegrasikan aplikasi SaaS dengan software lain menggunakan application programming interface (API). Misalnya, bisnis dapat menulis software tools mereka sendiri dan menggunakan API SaaS provider untuk mengintegrasikan alat tersebut dengan SaaS offering.

Keunggulan Dari SaaS

SaaS menghilangkan kebutuhan organisasi untuk terus menginstal dan menjalankan aplikasi di komputer mereka atau di pusat data mereka sendiri. Ini menghilangkan biaya akuisisi hardware, penyediaan dan pemeliharaan, serta lisensi software, instalasi dan dukungan. Manfaat lain dari SaaS model meliputi:

1. Pembayaran fleksibel. Daripada membeli software untuk diinstal, atau hardware tambahan untuk mendukungnya, pelanggan dapat berlangganan SaaS offering. Mentransisikan anggaran ke biaya operasional berulang memungkinkan banyak bisnis menerapkan penganggaran yang lebih baik dan lebih dapat diprediksi. Pengguna juga dapat menghentikan SaaS offering kapan saja untuk menghentikan biaya berulang tersebut.

2. Penggunaan terukur. Layanan cloud seperti SaaS menawarkan skalabilitas vertikal yang tinggi, sehingga memberi pelanggan pilihan untuk mengakses lebih banyak atau lebih sedikit layanan atau fitur sesuai permintaan.

3. Pembaruan otomatis. Daripada membeli software baru, pelanggan dapat mengandalkan SaaS provider untuk melakukan pembaruan dan manajemen patch secara otomatis. Hal ini semakin mengurangi beban internal staf TI Anda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: