Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Lufthansa, Maskapai Global yang Tetap Mengudara di Tengah Persaingan Ketat

Kisah Perusahaan Raksasa: Lufthansa, Maskapai Global yang Tetap Mengudara di Tengah Persaingan Ketat Kredit Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deutsche Lufthansa AG adalah pemain global dalam industri penerbangan. Fortune Global 500 mencatatkan namanya dalam daftar perusahaan raksasa dunia, dengan total pendapatan (revenue) sebesar 40,76 miliar dolar AS tahun 2020. 

Di tahun itu juga, melansir Fortune, kondisi finansial Lufthansa sedang payah. Keuntungannya tercatat merosot 46,8 persen hingga ia hanya berhasil mengumpulkan profit sebesar 1,35 miliar dolar. Dan satu lagi, aset yang dimiliki perusahaan tercatat di angka 47,88 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Iberdrola, PLN Terbesar Kedua Spanyol yang Setop Monopoli

Sejarah Lufthansa dapat ditelusuri kembali ke tahun 1926 ketika perusahaan ini didirikan di Berlin sebagai maskapai nasional bernama Deutsche Luft Hansa.

Namun, layanan tersebut dihentikan pada tahun 1945 setelah kekalahan Nazi Jerman dan perusahaan tersebut dibubarkan pada tahun 1951, dikutip Warta Ekonomi dari laman Success Story.

Lufthansa yang sekarang dengan kantor pusat di Cologne mulai berfungsi pada 6 Januari 1953 dengan nama Luftag (Aktiengesellschaft fur Luftverehrsbedarf). Perusahaan berhasil membeli merek dagang, warna tanda tangan biru dan kuning dari Lufthansa asli yang sedang dilikuidasi.

Meskipun tidak memiliki hubungan hukum dengan entitas sebelumnya, dengan munculnya Jerman pascaperang adalah tuntutan penerbangan sipil lagi, dan Deutsche Lufthansa Aktiengesellschaft diluncurkan kembali pada tahun 1955, dengan penerbangan domestik dan layanan internasional.

Perusahaan tersebut kemudian dikenal sebagai Deutsche Lufthansa Aktiengesellschraft (Perusahaan Saham Deutsche Lufthansa). Proyek ini akhirnya berhasil dengan dua pesawat Convair lepas landas dari Hamburg dan Munich. Itu tetap menjadi perusahaan milik pemerintah untuk waktu yang lama.

Sejak awal itu dirancang sebagai pakaian Trans-Atlantik, dan dengan beberapa bulan terbang ke New York menggunakan pesawat Lockheed Super Constellation. Perselisihan aneh muncul dalam beberapa bulan yang membentuk peta rute Lufthansa beberapa dekade terlambat. Pemerintah Jerman Timur juga menciptakan sebuah maskapai penerbangan bernama Lufthansa tepatnya kali ini.

GDR kehilangan hak atas nama, dan memulai maskapainya sendiri Interflug, namun berhasil menghentikan semua pesawat Lufthansa terbang ke Berlin Barat. Bahkan setelah jatuhnya GDR itu 2001 sebelum Lufthansa mulai terbang ke Inggris dari Berlin, rute yang ditinggalkannya dalam setahun, dan itu 2010 sebelum hub lama Berlin dapat memulai operasi Eropa dan jarak jauh yang serius.

Tujuan untuk terbang ke AS di atas segalanya jelas ketika dalam dua tahun Lufthansa membeli empat Boeing 707 untuk terbang ke New York dari Frankfurt, yaitu dengan cepat berubah menjadi hub maskapai. NS armada berkembang pesat untuk mendatangkan Thailand, Jepang dan Hongkong. Johannesburg, tempat yang lama bagi orang Jerman, dimulai sejak tahun 1962. Di seluruh Eropa Boeing 737s mulai digunakan pada tahun 1968.

Boeing 747 menyatakan perluasan armada berbadan lebar pada tahun 1970, dan Lufthansa adalah pelanggan peluncuran untuk penawaran awal Airbus pada tahun 1979, Airbus A300 dengan pesanan dua puluh lima pesawat.

Beberapa melanjutkan di armada sampai 2009, menjadi reguler di Heathrow run. Lufthansa mengadopsi identitas perusahaan baru pada tahun 1988. Armada diberi livery baru yang lumayan awet sampai hari ini, sementara kabin, kantor kota dan bandara lounge didesain ulang dengan gaya hambar saat ini.

Airbus A320 juga dipesan, untuk memperbarui armada dan membawa langkah kuat ke Airbus dari kamp Boeing. Pada tahun 2003 maskapai ini terus berkembang, dan membuka terminal barunya yang luas di Terminal 2 Munich. Ini dengan cepat menjadi hub baru.

Melansir AirReview, dalam pengambilalihan yang disamarkan, Lufthansa bergabung dengan maskapai penerbangan Swiss pada tahun 2005, diikuti oleh Austrian Airlines di 2008, dan bmi British Midland internasional pada 2009. Meskipun maskapai terus beroperasi di dalam mereka sendiri, arah datang dari Jerman.

Dalam pembelian lain, 19% di maskapai penerbangan murah Jetblue yang berbasis di AS dijual ke Lufthansa pada tahun 2007. Ini adalah yang pertama investasi kepemilikan besar oleh maskapai Eropa di maskapai Amerika sejak Open Skies UE-AS Perjanjian menjadi efektif.

Tahun berikutnya Lufthansa mengakuisisi 45% saham di Brussels Airlines, dan mensponsori Brussels Airlines untuk bergabung dengan Star Alliance. Pada 2010, Lufthansa mulai menerbangkan Airbus A380 Superjumbo untuk pertama kalinya.

Lufthansa terlibat dalam penerbangan penumpang, logistik, Pemeliharaan Perbaikan Overhaul (MRO), katering, dan bisnis terkait. Ini memiliki 540 anak perusahaan. Ini membukukan EBIT (Penghasilan Sebelum Bunga dan Pajak) sebesar 1817 juta euro pada tahun 2015 dan mengharapkan untuk ditutup pada tingkat yang sama pada tahun 2016 juga.

Bisnis penerbangan penumpang adalah segmen terbesar dalam grup dan mereka adalah pemimpin dunia di sebagian besar segmen bisnis yang mereka operasikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: