Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lufthansa Minta Pengadilan Jerman Hentikan Aksi Mogok Pilot

Lufthansa Minta Pengadilan Jerman Hentikan Aksi Mogok Pilot Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lufthansa telah mengambil langkah hukum dengan meminta pengadilan di Munich memerintahkan agar pemogokan diakhiri, sebagai upaya untuk menghentikan rencana pemogokan pada Selasa dan Rabu esok.

Serikat pilot yang tergabung dalam Vereinigung Cockpit mengatakan para pilot akan melakukan aksi mogok kerja untuk penerbangan jarak pendek pada hari Selasa dan dilanjutkan hari Rabu untuk penerbangan jarak pendek dan jarak jauh.

Aksi industri yang menimpa Lufthansa merupakan kelanjutan sengketa pembayaran gaji yang sudah berlangsung cukup lama. Ini adalah aksi pemogokan ke-15 sejak April 2014. Serikat pilot mengatakan sangat terbuka kemungkinan pemogokan di masa mendatang jika tidak dicapai kesepakatan dengan manajemen.

Sejak pilot menggelar aksi mogok Rabu lalu, total penerbangan yang dibatalkan mencapai 2.800. Tak kurang dari 350.000 pengguna jasa penerbangan maskapai Jerman tersebut terkena dampak dari pemogokan ini. Juru bicara Lufthansa Bettina Volkens mengatakan: "Kita harus bicara."

"Saya sangat berharap bahwa [Vereinigung Cockpit] akhirnya berubah sikap tanpa kompromi. Ini tidak bisa dipaksakan melalui pemogokan," kata Volkens, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Sementara, Joerg Handwerg, anggota dewan di Vereinigung Cockpit, mengatakan: "Sayangnya, pembicaraan tingkat tinggi yang diadakan hari ini mengenai kesepakatan pada kontrak upah berujung gagal."

"Ini benar-benar dimengerti bahwa (Lufthansa) menolak untuk mengajukan tawaran yang setidaknya bisa membentuk dasar dari negosiasi."

Vereinigung Cockpit menginginkan kenaikan gaji tahunan rata-rata sebesar 3,7 persen kepada 5.400 pilot, yang telah diminta sejak 2012. Lufthansa, yang dihadapkan dengan meningkatnya persaingan dari anggaran rival mereka, menawarkan kenaikan 2,5 persen selama enam tahun hingga 2019.

Pada hari Jumat, Lufthansa menawarkan untuk meningkatkan upah sebesar 2,4 persen pada 2016, ditambah dengan kenaikan 2 persen di 2017. Selain itu, Lufthansa juga akan menambah pembayaran sekali sebesar 1,8 kali gaji. Namun serikat pilot menolak tawaran tersebut.

Maskapai penerbangan terbesar Jerman tersebut memperkirakan bahwa pemogokan telah memakan biaya sekitar 10 juta euro sehari.

CEO Lufthansa Carsten Spohr mengatakan bahwa masa depan maskapai akan terancam jika memenuhi tuntutan para pilot, karena akan membuat banyak rute yang tidak menguntungkan.

"Kami tidak memiliki peluang untuk bertahan," katanya. "Tidak ada lagi peluang untuk menawarkan, bahkan ketika mereka lebih memilih eskalasi daripada solusi."

Meski maskapai telah meraup keuntungan pada tahun 2015, Lufthansa tidak memiliki pilihan selain memangkas biaya untuk bersaing dengan rivalnya seperti Ryanair pada rute penerangan jarak pendek dan Emirates pada rute penerbangan jarak jauh. Lufthansa tengah melakukan restrukturisasi untuk lebih bisa bersaing, terutama dengan maskapai-maskapai dari Teluk dan dengan operator penerbangan murah.

Sementara itu, asosiasi pengusaha Jerman mengatakan pemogokan oleh para pilot sangat merugikan perekonomian Jerman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: