Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

LSPR Peduli Libatkan Generasi Muda dalam Proyek Kemanusiaan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia menduduki peringkat ke-35 untuk negara yang rawan akan bencana. Didukung dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, timbulnya bencana memiliki resiko yang cukup memakan banyak korban.

Tercatat data statistik oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sampai bulan September 2021, sudah terjadi 1.969 kejadian bencana yang menimbulkan 6.208.250 korban jiwa (menderita dan mengungsi), 583 korban jiwa (meninggal dan hilang). 

Karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya bencana, maka diperlukan penanggulangan bencana, dan wawasan mengenai mitigasi bencana, yang ditujukan untuk generasi muda yang cepat, tangkas dan siap siaga untuk dapat membantu isu-isu terkait kebencanaan dan kemanusiaan. 

Untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana, krisis dan isu-isu kemanusiaan, LSPR Communication & Business Institute, berkolaborasi dengan Indonesia Resilience (IRES) melaksanakan program kegiatan “Proyek Kemanusiaan – LSPR PEDULI” untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana, krisis dan isu kemanusiaan bagi generasi muda di Indonesia. 

Proyek Kemanusiaan - LSPR PEDULI merupakan sub program dalam kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) dari Ditjen Dikti yang dimenangkan oleh LSPR Institute. Telah dilaksanakan serangkaian kegiatan sebelumnya seperti webinar sejak Agustus 2021.

Puncak kegiatan dalam sub program ini adalah kegiatan-kegiatan sosial yang akan dilaksanakan secara langsung di Desa Taman Jaya, Pandeglang, Banten pada tanggal 15-19 November 2021. Sembilan dosen dan staf serta delapan mahasiswa/i LSPR Institute akan ikut berperan serta menjadi relawan dalam Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli. 

Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si, selaku Ketua Taskforce PK-KM LSPR Institute mengungkapkan, generasi muda adalah pemegang masa depan bangsa.

Sudah semestinya pemuda saat ini berperan besar terhadap persoalan kemanusiaan dan juga masalah kebencanaan yang seringkali terjadi dalam masyarakat.

Generasi muda harus peduli terhadap isu kemanusiaan yang ada dan mempunyai peran penting dalam mengawasi dan menjaga sumber daya manusia, sumber daya alam, kualitas lingkungan kependudukan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan kemanusiaan. 

“Alhamdulillah, LSPR Institute telah memenangkan salah satu kegiatan Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti yaitu PK-KM ini. Pada bulan Juli lalu, LSPR resmi melaksanakan 5 sub program PK-KM ini, salah satunya adalah Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli”, ujar Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si, selaku Ketua Taskforce PK-KM LSPR Institute.

Lebih lanjut Sri Ulya menjelaskan, transformasi Digital merupakan tema yang diusung LSPR Institute dalam kegiatan ini dengan mengacu pada 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Peningkatan Kualitas Mahasiswa, Dosen, dan Pembelajaran. Karena itu, bersama dengan seluruh sivitas akademika LSPR Institute, pihaknya berkolaborasi untuk menyelesaikan program PK-KM hingga Desember 2021.

Dalam kegiatan PK-KM Proyek Kemanusiaan dapat menunjukkan bahwa mahasiswa/i, dosen, dan staf menjadi sosok pahlawan di bidang pendidikan. Dengan memberikan wawasan pendidikan tentang pentingnya kemanusiaan, mitigasi bencana menjadi hal yang berguna untuk generasi muda selanjutnya yang menjadi pemegang masa depan sebuah bangsa.

Taufan Teguh Akbari,P.hD, Wakil Rektor III LSPR Communication & Business Institute menyebutkan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi LSPR Institute yang mendapatkan Akreditasi prodi A, merupakan sebuah program studi yang memiliki kerjasama menyeluruh dalam konsep pentahelix (kerjasama dengan industri, pemerintah, masyarakat, media massa, maupun dengan perguruan tinggi lainnya). Rekognisi dari berbagai mitra di luar negeri juga menunjukan rekam jejak yang tidak perlu diragukan lagi. 

“Dalam situasi inilah, LSPR Institute mengharapkan tetap mendapatkan dukungan dari Kemendikbud untuk pencapaian Kampus Merdeka secara efektif dan berkelanjutan, salah satunya melalui pelaksanaan PK-KM ini,” ujar Taufan. 

Dalam pemaparan materi tentang PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Penanggung Jawab dan Ketua Pelaksana PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR PEDULI, Patricia Vicky Sihombing, M.Si, menyampaikan bahwa Program Utama dalam kegiatan ini adalah menyalurkan donasi serta melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk interpersonal komunikasi dengan pihak mitra, khususnya dalam hal ini adalah masyarakat yang terdampak.

Ia menguraikan bahwa terdapat kegiatan seperti pemberian materi secara langsung sesuai dengan ekspertis masing-masing bidang.

Selain itu, Vicky juga menambahkan, pihaknya juga melaksanakan Program Pendukung yaitu menjadi pemateri pada workshop/webinar serta memberikan tugas khusus pada mata kuliah yang diampu, yang berkaitan dengan topik webinar PKKM Proyek Kemanusiaan.

“Sementara manfaatnya bagi mahasiswa/i yang terlibat dalam proyek kemanusiaan ini adalah selain belajar secara langsung membangun alur komunikasi bencana dan pemahaman akan mitigasi bencana sebagai bentuk bela negara, rekan-rekan mahasiswa juga belajar mengasah empati dan rasa solidaritas,” jelas Vicky. 

Proses penanggulangan bencana prinsip kolaborasi merupakan bagian penting dari terbentuknya masyarakat yang tangguh. Nilai kolaborasi menjadi hal yang tidak terpisahkan dari pentahelix penanggulangan bencana.

Bencana bagi Indonesia tidak bisa terlepaskan, karena hampir setiap harinya ancaman terkait bencana terus membayang-bayangi masyarakat Indonesia. Memilih terlibat dalam penanggulangan bencana adalah hal yang tepat dan memiliki dampak Positif di masyarakat.

Direktur Eksekutif Indonesia Resilience, Hari Akbar Apriawan, menyampaikan, upaya-upaya dalam penanggulangan bencana harus dilakukan secara kolaboratif agar Indonesia tangguh bukan hanya sekedar wacana.

Dalam hal ini kolaborasi antara LSPR Institute dan Indonesia Resilience merupakan langkah yang konkret dalam membangun masyarakat yang tangguh di kemudian hari.

“Semoga usaha bersama yang dilakukan menjadi titik balik bagi kita semua sadar akan bencana di Indonesia dan memulai penanggulangan sedini mungkin,” jelas Hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: