Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makanan Anda Berjamur? Ternyata Ada yang Masih Bisa Dikonsumsi Lho, Makanan...

Makanan Anda Berjamur? Ternyata Ada yang Masih Bisa Dikonsumsi Lho, Makanan... Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Segala sesuatu yang kita konsumsi memiliki tanggal kedaluwarsa, mulai dari yoghurt dan sayuran hingga makanan yang dipanggang dan banyak lagi. Namun, beberapa bahan pokok dapur lebih rentan terhadap produksi jamur. Hal ini terkadang membuat dilema, apakah bahan makanan yang berjamur masih bisa dikonsumsi atau tidak? 

Ketika makanan berjamur hal itu disebabkan jenis jamur tertentu cukup muah untuk tumbuh. Pertumbuhan jamur adalah normal dan merupakan bagian dari siklus makanan. Seperti yang dijelaskan koki selebriti dan Ahli Gizi, Serena Poon, bahwa jamur adalah proses alami dalam ekologi yang mendaur ulang makanan, yang pada dasarnya mengubahnya menjadi kompos.

Baca Juga: Hipertensi Bikin Ngeri! Ternyata Oh Ternyata... Ini 6 Cara Alami Bantu Turunkan Tekanan Darah

"Ada spora jamur di mana-mana, termasuk di rumah, dan ketika mereka masuk ke makanan, mereka mempercepat proses pembusukan," kata Poon dilansir Real Simple, Rabu (10/11).

Menurut Poon, jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembab, sehingga sering ditemukan pada buah dan roti. Saat memeriksa sayuran atau buah yang meragukan, perhatikan perubahan penampilannya sebagai tanda pertama jamur.

"Ketika jamur hadir, makanan bisa menjadi lunak dan berubah menjadi lebih gelap, dan jamur itu sendiri bisa terlihat mengembang, tidak jelas, atau berdebu,” ujarnya.

Cara mudah lainnya untuk mendeteksi jamur adalah dengan memperhatikan kemasan makanan. Kemasan yang rusak atau isi makanan di dalam kemasan, semua adalah indikasi bahwa ada yang tidak beres dan jamur bisa tumbuh.

Meskipun jamur bisa dilihat dengan mata telanjang, jamur yang menyebar melalui spora kecil yang bisa tumbuh lebih dalam ke makanan. Poon mengatakan, aturan umumnya adalah jamur lebih mudah menyebar pada makanan lunak, seperti roti, buah-buahan, dan keju lunak. Jika melihat jamur yang terdapat pada makanan lebih keras, mungkin makana tersebut masih bisa diselamatkan.

Baca Juga: Nggak Usah Pusing Memikirkan Penyebab Diabetes, Ubah Hal Ini Maka Peluang Anda…

"Spora jamur menyebar lebih mudah melalui permukaan yang lembut, dan jamur pada makanan lunak mungkin menyebar lebih jauh dari yang terlihat," kata Poon.

Dia menyarankan untuk tidak mengendus area atau wadah yang berjamur karena jamur dapat dengan mudah menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan. Namun, satu-satunya pengecualian adalah jamur pada keju tertentu, seperti gorgonzola, roquefort, dan brie yang dianggap masih aman untuk dikonsumsi. Poon mengatakan, apabila menemukan jamur di permukaan yang keras, seperti keju keras atau sayuran, ada baiknya untuk memotong bagian yang berjamur dan memakan sisanya.

"Jamur memiliki kesulitan menyebar melalui permukaan yang lebih padat, sehingga tidak mengkonsumsi spora jamur dalam situasi ini," ujar dia.

Untuk menghilangkan jamur dengan aman, Spoon merekomendasikan untuk memotong setidaknya satu inci di sekitar area tersebut dan kemudian segera mencuci pisau yang dipakai. Kemudian, bersihkan lemari es setelah menemukan jamur pada makanan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut melalui sirkulasi udara di dalam lemari es. Jika ragu, Poon menyarankan untuk membuang makanan itu karena jamur dapat membuat mikotoksin berbahaya dan menyebabkan alergi, serta masalah pernapasan.

Baca Juga: Bubur Biasa Tidak Baik, Catat! Ini Tips Membuat Bubur yang Ramah untuk Penyandang Diabetes

Bagaimana cara mencegah makanan berjamur? Cara paling efektif untuk mencegah munculnya jamur, yaitu makanlah makanan sesegera mungkin. Ini mungkin tampak seperti solusi yang jelas, tetapi ini menjadi paling efektif. 

"Jika melihat jamur pada makanan, buang dan perhatikan sehingga dapat menyesuaikan daftar belanjaan yang akan datang," kata Poon.

Spora jamur dapat menyebar melalui udara, jadi penting untuk menyimpan banyak makanan di lingkungan yang tidak memungkinkan udara masuk. Simpan sisa makanan, seperti selai, yoghurt, dan keju dalam wadah kedap udara. Sementara, roti bisa disimpan di dalam freezer untuk memperpanjang usianya.

"Satu pengecualian adalah buah, yang harus disimpan dengan akses aliran udara, tetapi dimakan dengan cepat," ujar Poon. 

Baca Juga: Bukan Main... Survey Menunjukkan Covid-19 Tak Buat Orang Indonesia Berhenti Merokok

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: