Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KCJB Transit di Padalarang, Buka Peluang Investasi Hunian di Bandung Barat

KCJB Transit di Padalarang, Buka Peluang Investasi Hunian di Bandung Barat Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai menyasar Stasiun Padalarang sebagai titik transit menuju Kota Bandung sebelum akhirnya sampai di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung. Hal ini dinilai dapat meningkatkan pengembangan kawasan Kabupaten Bandung Barat.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita, melihat adanya potensi investasi maupun pembelian hunian pribadi di Kabupaten Bandung Barat. Pandangannya itu berlandaskan pada Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) yang menunjukkan indeks harga rumah di Bandung Barat belum merangkak naik.

Baca Juga: Dorong Milenial Miliki Rumah, UUS Bank DKI Raih Pendanaan Rp479 Miliar dari SMF

Seperti misalnya, pada kuartal III/2021 indeks harga rumah di Bandung Barat mengalami penurunan sebesar 3,2% quarter-to-quarter (qtq). Sementara secara tahunan, indeks harga hunian turun cukup signifikan hingga 9% (year-on-year/yoy).

"Kendati demikian, penurunan dari sisi indeks harga tidak terjadi untuk indeks suplai yang justru meningkat tajam. Pada kuartal III/2021, indeks suplai rumah mengalami kenaikan sebesar 23,5% secara qtq dibandingkan kuartal II/2021. Bahkan, indeks suplai rumah di Bandung Barat berhasil meningkat sebanyak 111,2% secara tahunan," ujar Marine dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11/2021).

Menurut Marine, indeks rumah yang meningkat tajam mengindikasikan bahwa permintaan (demand) pasar mulai menguat. Hal tersebut menunjukkan adanya pemulihan tren properti di wilayah Bandung Barat.

Terlebih, Bandung Barat memiliki lokasi yang prospektif bagi para pencari hunian, seperti terkoneksi dengan akses Tol Purbaleunyi dan Tol Cipularang serta KCJB yang dijadwalkan akan selesai pada akhir 2022 mendatang.

Dengan indeks harga yang trennya belum mengalami kenaikan sementara indeks suplai meningkat tajam, situasi ini menjadi kesempatan bagi para pencari hunian yang membutuhkan dan sudah siap melakukan pembelian. Situasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh investor yang akan menambah portofolio investasinya.

Marine menjelaskan, tren pemulihan ini juga turut didukung oleh membaiknya kondisi Covid-19 di Indonesia serta perkembangan cakupan vaksinasi yang terus meningkat. Kondisi ini memancing kembali kepercayaan diri pengembang untuk menghadirkan produk rumah tapak ke pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: