Penting! Mari Mengenali Gejala dan Pencegahan Resistensi Insulin Agar Terhindar dari Diabetes
Resistensi insulin sangat terkait dengan risiko terkena diabetes. Resistensi insulin merujuk pada kondisi berkurangnya kemampuan sel untuk merespon aksi insulin dalam mengangkut glukosa (gula) dari aliran darah ke otot dan jaringan lain.
Mengenali gejala terjadinya resistensi insulin artinya mengecilkan juga risiko Anda terkena diabetes.
Baca Juga: Diabetes Tidak Bisa Disembuhkan Mari Fokus ‘Bersahabat’ dengan Diabetes
Melansir laman Medical News Today, berikut gejala dan pencegahan resistensi insulin untuk mencegah risiko terkena diabetes.
Gejala
Resistensi insulin biasanya tidak menunjukkan gejala sampai diabetes berkembang. CDC melaporkan bahwa lebih dari 85% orang dengan pradiabetes mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.
Ada juga hubungan antara resistensi insulin dan masalah kesehatan berikut:
- Acanthosis nigricans: Kondisi kulit ini dapat berkembang pada orang dengan resistensi insulin. Bercak tebal seperti beludru terbentuk di selangkangan, ketiak, dan belakang leher. Peningkatan pigmentasi dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap, tergantung pada warna kulit seseorang.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Ada tautan antara resistensi insulin dan PCOS. Gejala PCOS dapat mencakup siklus menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, dan periode yang menyebabkan rasa sakit.
- Penyakit pembuluh darah: Seseorang dengan kadar insulin tinggi dalam darahnya mungkin juga memiliki peningkatan risiko penyakit pembuluh darah, seperti penyakit jantung, bahkan jika mereka tidak menderita diabetes.
Pencegahan
Tidak mungkin mengubah beberapa faktor risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2, seperti faktor genetik dan riwayat keluarga.
Baca Juga: Hipertensi Bikin Ngeri! Ternyata Oh Ternyata... Ini 6 Cara Alami Bantu Turunkan Tekanan Darah
Namun, seseorang dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi kemungkinan mengembangkan resistensi insulin.
Beberapa strategi yang sama, seperti mengelola berat badan atau berhenti merokok, adalah kunci untuk mencegah penyakit jantung dan stroke. Para ahli mengatakan bahwa hingga 50% orang dengan pradiabetes dapat mencegah timbulnya diabetes melalui tindakan tersebut.
Menurut CDC, jika seseorang dengan kelebihan berat badan atau obesitas kehilangan 5-7% dari berat badan mereka, ini dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes.
Olahraga juga dapat membantu. Otot menjadi lebih sensitif terhadap insulin setelah berolahraga, membantu tubuh membalikkan resistensi insulin.
Selalu kunjungi dokter atau tenaga kesehatan untuk kontrol kondisi kesehatan Anda. Hal ini agar langkah yang diambil terhitung tepat dan aman, termasuk dalam deteksi dan penanganan diabetes yang mungkin Anda idap.
Baca Juga: Bukan Hanya untuk Memandikan Jenazah, Daun Bidara Juga Bemanfaat untuk Masalah Diabetes! Kok Bisa?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto