Anggota Komisi VII DPR RI, HM Ridwan Hisjam ikut buka suara terkait kebakaran tangki 36T-102 milik Pertamina, di area Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Ridwan menilai, BUMN tersebut cukup tanggap dan sigap dalam menangani musibah. “Pertamina cukup tanggap dan sigap dalam menangani musibah seperti ini. Kalau soal penyelamatan, penanganan Pertamina sudah bagus,” ujar Ridwan, di Jakarta, Minggu (14/11).
Dengan kesigapan tersebut, menurut Ridwan, Pertamina berhasil memadamkan api dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, dengan kesigapan itu pula Pertamina terbukti bisa melokalisir api sehingga menghindarkan dari potensi kebakaran yang lebih luas. Penanganan cepat dan tanggap tersebut disebut Ridwan juga didukung sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Karenanya, Ridwan pun berharap agar SDM tersebut dapat dipertahankan supaya semakin matang dan berpengalaman. “Anak-anak muda itu cukup bagus. GM(General Manager)nya juga masih muda. Makanya kalau bisa jangan dipindah-pindah agar semakin matang,” tutur Ridwan.
Sebagaimana terlihat di lapangan memang Pertamina terbukti berhasil dalam melakukan pemadaman api. Dilaporkan bahwa kebakaran mulai terjadi pada Sabtu (13/11) malam sekitar Pk.19.20 WIB, api lalu benar-benar berhasil dipadamkan sepenuhnya pada Minggu (14/11) pagi, sekitar Pk.07.00 WIB. Berdasarkan pengamatan di lapangan sebenarnya pada Sabtu malam sekitar Pk.23.05 WIB api sudah berhasil dipadamkan. Namun menurut catatan Pertamina, 80 menit setelah padam foam rupanya terbuka sehingga menyebabkan api sempat muncul kembali. Karena itu kemudian dilakukan offensiver fire fighting, pemadaman api bisa benar-benar selesai pada Minggu pagi Pk.07.00 WIB. Tangki yang terbakar tersebut sendiri merupakan tangki yang berisi produk Pertalite, di Kilang Cilacap.
Sementara itu Ridwan juga berharap agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Karenanya Ridwan meminta agar Pertamina segera merealisasikan penggunaan konsultan auditor investigator. Keberadaan konsultan dinilai sangat penting, mengingat kebanyakan kilang Pertamina sudah berusia tua. “Konsultan auditor investigator tersebut bisa dari luar negri atau dalam negri. Memang akan punya konsekuensi biaya yang cukup mahal. Tetapi ini untuk keselamatan dan menghindarkan dari kejadian serupa di masa mendatang,” tegas Ridwan.
Sebelumnya, aksi cepat Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) juga mendapat apresiasi dari Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves). Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Energi dan Maritim Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo, menyatakan bahwa pihak KPI telah melakukan upaya pemadaman dan penyekatan dengan pendinginan atas tangki-tangki lain yang terdekat agar api tidak merambat. “Sesuai laporan yang saya dapat dari Dirut PT KPI, Djoko Priyono, penyebab kebakaran tangki Pertalite tersebut masih terus ditelusuri," ujar Basilio.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma
Tag Terkait: