Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelanjutan Jet Tempur KF-21: Indonesia Incar Saham dan Alih Teknologi, Korea Selatan Pegang Sisanya

Kelanjutan Jet Tempur KF-21: Indonesia Incar Saham dan Alih Teknologi, Korea Selatan Pegang Sisanya Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Selatan dan Indonesia telah lama membahas program jet tempur gabungan mereka, KF-21 Boramae, yang disebut-sebut sebagai versi kecil dari jet siluman F-35 Amerika Serikat.

Seperti dilansir Korea Herald, setelah berbulan-bulan khawatir bahwa Jakarta mungkin gagal dalam komitmen untuk bersama-sama mengembangkan jet tempur, kedua negara akhirnya menyepakati pembayaran yang harus dilakukan Indonesia.

Baca Juga: Korea Selatan: Indonesia Gagal Bayar Perjanjian Biaya Proyek Jet Tempur KF-21

Indonesia mengincar 20% saham dalam program KF-21, serta alih teknologi, sedangkan Korea memegang sisanya.

Jakarta, bagaimanapun, hampir tidak memenuhi komitmennya setidaknya 8 triliun won. Pembayaran dari Jakarta dilaporkan tertunda karena ekonomi lokal yang terkena dampak COVID.

Seoul, di sisi lain, menolak klaim bahwa Jakarta telah mendesaknya untuk memangkas setengah bebannya atau mengizinkan pinjaman sebagai imbalan atas partisipasi dan bantuannya dalam pengembangan jalur manufaktur lokal.

message-editor%2F1617971078992-12_kf-x-ei4copy.jpg?quality=60

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, dikutip oleh Korea Herald mengatakan bahwa Indonesia akan memberikan kontribusi untuk lima tahun ke depan, hingga 2026, dengan transfer dalam bentuk barang menyumbang 30% dari total.

Pada acara peluncuran pada bulan April, Presiden Moon Jae-in memuji prototipe KF-21, yang dikenal sebagai Boramae, sebagai tulang punggung Angkatan Udara Republik Korea, yang menandai titik balik kekuatan yang lebih mandiri.

Program yang dimulai pada tahun 2001 ini memperoleh momentum pada tahun 2010 ketika Indonesia setuju untuk menutup pengeluaran sebagai pertimbangan untuk transfer teknologi.

Namun, Korea Selatan kesulitan mendapatkan software esensial dari Amerika Serikat untuk pesawat generasi 4,5-nya, serta dana dari Indonesia.

Seoul sering membantah laporan bahwa Jakarta mungkin keluar dari program, mengklaim bahwa langkah tersebut tidak akan berdampak pada program.

KF-21 Boramae: 'F-35' dengan Fitur Lebih Sedikit

Pengembangan awal pesawat dimulai pada akhir 2015. Korea Selatan telah menetapkan sekitar $7,9 miliar untuk pengembangan dan produksi 120 unit KF-21. Pesawat tempur bermesin ganda dapat membawa hingga 7,7 ton persenjataan dan bahan bakar di bawah sayap dan badan pesawatnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: