China Tak Mau Hidup Berdampingan dengan COVID-19, Harus Nol Corona
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia mengatakan langkah-langkah perbaikan Covid yang ketat di China akan tetap ada untuk "waktu yang agak lama". Dia menambahkan bahwa tingkat kematian Covid-19 global sebesar 2% terlalu tinggi bagi China, bahkan dengan vaksin yang ada.
Risiko pembukaan wilayah yang terlalu cepat tidak sepadan, katanya. Dia menambahkan, China akan mengamati pengalaman negara-negara lain dengan rencana "hidup-bersama-Covid".
Penting juga untuk mempertimbangkan bahwa para pejabat China bisa sangat konservatif dalam membuat strategi. Ada kemungkinan bahwa mereka berencana untuk "membuka kembali" negara itu lagi dan tidak terburu-buru untuk melakukannya.
Bagi banyak dari mereka yang ingin memasuki China atau meninggalkannya, mereka tidak punya pilihan selain menunggu dan melihat. Orang-orang kelas menengah dan atas mungkin meratapi terbatasanya kebebasan untuk bergerak secara internasional, tapi banyak warga biasa tampaknya puas mengizinkan pemerintah untuk mengelola situasi jika itu membuat mereka tetap sehat.
Sementara itu, tes massal, karantina terpusat, kontrol transportasi, pengawasan tingkat tinggi, pengiriman pelacakan dan pelacakan serta karaktina wilayah lokal yang ketat akan tetap menjadi bagian dari kehidupan di China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: