Orang MUI Kena Ringkus, Fadli Zon dan Anwar Abbas Jadi Ikut Terseret: Jangan Keringet Dingin...

Sejumlah pengguna media sosial menyinggung nama politisi Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Kedua nama tersebut disinggung ketika akun twitter @MakLambeTurah mencuit penangkapan anggota MUI Ahmad Zain An-Najah yang dibekuk Densus 88 pada Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Anggota Komisi Fatwa MUI Digaruk Densus, Pantesan Aki-Aki MUI Doyan Nyerang-Nyerang...

Bukan tanpa sebab kedua tokoh itu menjadi bulan-bulanan pengguna media sosial. Belum lama ini keduanya kerap melontarkan pernyataan yang menyerang Densus 88. Bahkan, Fadli Zon sendiri di sejumlah kesempatan meminta agar pasukan itu dibubarkan saja.

"Si FZ jadi panas dingin donk kalau seperti ini," kata akun @Putripat** di kolom komentar @MakLambeTurah.

Sementara itu Anwar Abbas juga kerap melontarkan kritik keras kepada pasukan khusus ini. Dia pernah meminta Densus 88 diterjunkan ke Papua guna memerangi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ketimbang sibuk mengurus kotak amal dan kurma.

"Apa kabar Ki Anwar Abbas yang selalu nyinyirin Densus," timpal akun @Dyananjan***

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membekuk anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An-Najah

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membenarkan peristiwa itu, namun dia belum bersedia menjelaskan lebih jauh terkait peristiwa penangkapan tersebut, termasuk tak merinci waktu dan lokasi penangkapan.

"Ya, benar (penangkapan itu)," Kata Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).

Baca Juga: Orang MUI Diciduk, Pak Fadli Zon dan Anwar Abbas, Jangan Keringat Dingin Dulu ya, Kan Koar-koar Bubarin Densus!

Kendati tak bersedia menjelaskan secara rinci penangkapan itu, namun Kombes Ahmad menjelaskan Densus 88 juga menangkap satu orang lainnnya dalam operasi kali ini. Orang yang ditangkap, kata dia, adalah Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Ahmad Farid Okbah.