"Sesuai arahan Ketum, saya gerakkan minibus ambulans milik DPP untuk membawa jenazah almarhum pak Max dari RSPAD ke kediaman keluarga di Bogor lalu ke pemakaman keluarga di Ciomas," kata Sigit melanjutkan.
"Kami bantu apa yang bisa kami bantu sebagai bentuk penghormatan terakhir pada pak Max yang pernah menjadi senior kami di Partai Demokrat."
"Meski ada perbedaan pandangan politik, Ketum AHY tetap menghormati pak Max sebagai orang yang pernah berjuang membesarkan partai, menjadi anggota DPR RI dan terakhir menjadi Wakil Ketua Umum pada masa kepemimpinan pak SBY (2015-2020)," tegas Sigit, "Mas AHY menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin yang mampu bertindak secara bijaksana dan dewasa," tegasnya.
Sigit lebih jauh menguraikan, "Ditengah polarisasi politik yang terus menguat dan ruang publik yang dipenuhi saling cerca, saya kira sikap seperti ini yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Kita butuh lebih banyak inspirasi," pungkas lulusan Norwich University, AS, yang juga satu almamater dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: