Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkominfo: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah Harus Diwaspadai

Menkominfo: Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah Harus Diwaspadai Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa saat ini kenaikan kasus mulai terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Masyarakat diminta untuk berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19.

"Pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak lengah dan tahan kenaikan kasus yang terjadi. Ayo kita turunkan kasus Covid-19. Kita harus bisa menahan lagu kenaikan ini sebelum menjadi parah," ujar Menkominfo, Rabu (17/11/2021).

Baca Juga: Hindari Lonjakan Kasus Covid-19, Hadapi Libur Nataru dengan Disiplin Prokes

Johnny juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah meminta pengawasan terhadap daerah yang mengalami tren kenaikan kasus konfirmasi untuk terus diperketat.

Berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, penambahan kasus positif mencapai 347 pasien hingga Selasa (16/11/2021). Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia secara kumulatif sejak 2 Maret 2020 menjadi 4.251.423 kasus. Sehari sebelumnya, pada Senin (15/11/2021), kasus positif harian juga bertambah sebanyak 221 orang. Dengan demikian, ada penambahan sebanyak 126 orang positif Covid-19 dari Senin hingga Selasa.

Menkominfo juga menambahkan, kasus baru Covid-19 di Indonesia yang mengalami kenaikan dibarengi dengan bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Pada Selasa (16/11/2021), terdapat penambahan 19 pasien Covid-19 yang masuk Wisma Atlet sehingga kini rumah sakit darurat itu menampung total 215 pasien.

Masih menurut Johnny, kenaikan kasus Covid-19 itu dibarengi dengan peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan di Jawa-Bali. "Jangan anggap remeh setiap kenaikan kasus, jangan tunggu besar baru bertindak. Mari kita semua awasi. Tahan kenaikan kasus dengan jaga protokol kesehatan," ujarnya.

Sementara itu, Epidemiolog Kamaluddin Latief menilai, kenaikan kasus di Tanah Air terjadi karena tingkat kepatuhan terhadap protokol yang mulai menurun. Di saat yang sama, ada peningkatan mobilitas antarwilayah maupun di dalam wilayah sendiri. Data kasus harian yang melandai, menurutnya, membuat banyak orang merasa Covid-19 sudah hilang.

"Hal ini yang selalu diingatkan epidemiolog bahwa pandemi belum usai dan ancaman gelombang ke-3 ada di depan mata dengan tren kasus di banyak negara maupun meluasnya varian delta," tegas Kamal.

Dia berpendapat, cara paling ampuh untuk menekan kasus adalah dengan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan cakupan vaksinasi. Menurutnya, jika tren kasus masih naik bahkan hingga tak terkendali, pembatasan mobilitas harus dilakukan, terutama saat libur panjang.

"Tentu hal tersebut keputusan yang tidak populis, tapi mesti diambil untuk melindungi masyarakat kita," ujar Kamal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: