Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Teknologi Israel Rilis Robot-robot Pengganti Tentara

Perusahaan Teknologi Israel Rilis Robot-robot Pengganti Tentara Kredit Foto: Instagram/IDF
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Perusahan teknologi Elbit Systems dan Roboteam telah merilis kendaraan robot ROOK UGV yang akan mendukung infantri Israel di sejumlah peran garis depan. Armada ini diklaim sebagai induk dari kendaraan nirawak dengan sebuah kendaraan militer multi-muatan 6x6 Unmanned Ground Vehicle (UGV).

“Jika Anda ingin mengirim robot di mana Anda tidak ingin mengirim tentara, Anda memerlukan solusi untuk itu," kata CEO dan pendiri Roboteam, Elad Levy, dikutip dari The Jerusalem Post.

Baca Juga: Innalillahi... Damaskus Dibuat Porak-poranda Oleh Rudal-rudal Israel

Levy menyatakan kedua perusahaan bekerja sama merancang robot tersebut dan perangkat lunaknya.

"Ini memiliki otonomi bawaan dan kecerdasan buatan bawaan yang memberikan solusi lengkap. Tanpa tingkat kecanggihan itu, Anda tidak akan mau mengandalkannya di lapangan," katanya.

Desain inovatif UGV dan rangkaian otonomi bawaan menawarkan peningkatan kapasitas, kemampuan manuver, dan kelincahan dari model sebelumnya. Direktur senior Elbit C4I dan Cyber Yoav Poizner menyatakan fitur itu menciptakan mesin manusia yang menjadi bagian dari tim.

Poizner mengatakan ROOK adalah langkah selanjutnya menuju memungkinkan segala sesuatu yang terjadi di langit melalui penggunaan drone dan robot udara terjadi di tanah dan di lapangan.

ROOK dikembangkan berdasarkan pengalaman operasional yang dikumpulkan melalui penerjunan sistem 4x4 PROBOT UGV yang mulai beroperasi beberapa tahun lalu melalui kolaborasi pertama antara kedua perusahaan.

ROOK dirancang dari awal sebagai platform UGV robot sesuai dengan standar militer yang berlaku. Ini memiliki struktur kotak modular yang memungkinkan komponen diganti oleh pengguna di lapangan tanpa dukungan pabrikan.

Fitur lain termasuk pusat gravitasi rendah, penting untuk membawa muatan berat di medan yang kasar. ROOK memiliki berat 1.200 kg dan dapat membawa muatan yang setara dengan berat tubuhnya sendiri. Berdiri 24 cm di atas tanah dan bergerak dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam.

Alat berat ini sepenuhnya mematuhi Profil Interoperabilitas UGV (IOP) untuk integrasi muatan plug-and-play yang mulus. Baterai memiliki berat 40 kg dan bertahan hingga delapan jam. Ada opsi untuk membawa baterai cadangan atau memasang generator internal untuk misi yang lebih lama.

ROOK dioperasikan baik melalui aplikasi TORCH-X RAS atau melalui unit layar tahan cuaca tujuh inci, memungkinkan satu operator untuk mengatur beberapa sistem tak berawak. Mesin dapat menavigasi gurun, salju atau medan kasar lainnya sepanjang waktu.

Sensor canggih robot ini dapat mengenali tentara dan mengikuti mereka di lapangan, memungkinkannya melaju di luar jalan raya tanpa jatuh. Armada ini pun dapat membedakan antara rumput, batu, dan jalur lain agar tetap di jalurnya dan menghindari kecelakaan, seperti ada manusia yang mengendarainya.

Perusahaan mengharapkan mesin itu digunakan untuk mengirimkan pasokan, berfungsi sebagai medevac untuk menarik korban dari lapangan, mengambil bagian dalam misi pengumpulan intelijen, termasuk membawa dan mengirim drone, dan berfungsi sebagai sistem senjata jarak jauh.

Robot yang dibuat oleh perusahan yang berkantor di Amerika Serikat dan Israel ini menelan biaya antara 150 ribu dan 300 ribu dolar AS, tergantung pada konfigurasi. ROOK siap digunakan dan sudah dievaluasi oleh beberapa klien dari Roboteam.

Roboteam pun merancang program selanjutnya yang akan mengkolaborasi antara robot udara dan darat. Misalnya mengerahkan robot udara dan robot darat untuk memotret area tertentu, kemudian menggabungkan gambar-gambar itu untuk mendapatkan perspektif yang utuh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: