Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuliah Umum Universitas Pertahanan RI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Belajar dari Sejarah

Kuliah Umum Universitas Pertahanan RI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Belajar dari Sejarah Kredit Foto: Majelis Permusyawaratan Rakyat
Warta Ekonomi, Bogor -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak para sivitas akademika Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN) untuk berkontemplasi. Membuka memori kolektif kebangsaan, menghimpun kembali catatan sejarah perjuangan bangsa yang terserak di ruang-ruang perpustakaan sekolah dan kampus, yang kian hari kian terpinggirkan oleh modernitas zaman, dan terlupakan oleh dinamika peradaban.

"Legasi sejarah yang diwariskan para pahlawan bukan sekedar hamparan tanah merdeka yang kaya akan sumber daya. Melainkan juga semangat perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa, yang dibangun oleh pondasi rasa cinta tanah air dan bangsa, dan disatukan oleh tekad dan komitmen kebangsaan yang solid," ujar Bamsoet dalam sambutan pada acara Kuliah Umum Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) Tinton Soeprapto, di UNHAN, Bogor, Rabu (17/11/21).

Baca Juga: Bamsoet: Miss IMI Harus Perkuat Branding Indonesia Sebagai Pusat Sport Automotive Tourism

Turut hadir jajaran rektorat UNHAN, antara lain, Rektor Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, para Wakil Rektor Mayjen TNI Jonni Mahroza, Mayjen TNI Lasmono, Laksda TNI Suhirwan, dan Tristan Soemardjono. Hadir pula Panglima TNI Periode 2010-2013 Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono dan anggota DPR RI Moreno Soeprapto. 

Ketua DPR RI ke-20 ini mengapresiasi prakarsa UNHAN yang telah memberikan kesempatan kepada Ketua Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) Tinton Soeprapto untuk memaparkan materi kuliah umum dengan tajuk 'Sejarah Pendirian PETA dan Keterlibatannya pada Perjuangan Meraih Kemerdekaan Republik Indonesia'.

Materi yang sangat penting untuk disimak, mengingat kedudukan dan peran strategis PETA, baik dalam kedudukannya sebagai cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI), maupun dalam memaknai kembali kontribusi PETA sebagai pejuang perintis yang telah menghadirkan negara Indonesia Merdeka.

"Kita dapat merujuk pada lini masa sejarah yang mencatat transformasi PETA sebagai cikal bakal TNI. Diawali dengan lahirnya Tentara Keamanan Rakyat atau TKR pada 5 Oktober 1945, yang menempatkan para mantan anggota PETA sebagai personil inti TKR. Transformasi berlanjut pada 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan berubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia pada 26 Januari 1946, hingga akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia atau TNI pada 3 Juni 1947," tutur Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: