Kuliah Umum Universitas Pertahanan RI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Belajar dari Sejarah
Kredit Foto: Majelis Permusyawaratan Rakyat
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, sejarah mencatat dari 'rahim' PETA terlahir banyak nama besar. Antara lain Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) Jenderal Besar TNI Sudirman, Presiden Republik Indonesia ke-2 Jenderal Besar TNI Soeharto, Panglima Angkatan Darat ke-6 Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, hingga Wakil Presiden Republik Indonesia ke-4 Jenderal TNI Umar Wirahadikusuma.
"Memaknai peran PETA dalam sejarah perjuangan bangsa, bukan dimaksudkan untuk menenggelamkan diri pada romansa masa lalu. Melainkan lebih sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan atas kontribusi PETA sebagai pejuang perintis kemerdekaan, sebagai bagian dari dokumen sejarah yang tidak boleh dilupakan," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, sejarah adalah refleksi jati diri. Sejarah adalah gudang keilmuan yang penuh referensi sekaligus inspirasi. Bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai mengambil pembelajaran dari sejarah masa lalunya.
"Kita semua berharap, sejarah atau 'history' bukan menjadi narasi cerita dari dan oleh siapa yang berkuasa atau bahkan menjadi 'his story'. Melainkan menjadi realitas faktual yang dapat dijadikan sebagai rujukan obyektif, dan referensi akademis yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: