Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat Amerika: Chinalah yang Memulai Adu Otot di Perbatasan India

Pejabat Amerika: Chinalah yang Memulai Adu Otot di Perbatasan India Kredit Foto: China Daily
Warta Ekonomi, Washington -

Anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Republik John Cornyn mengatakan kepada Senat AS bahwa China terlibat dalam "perang perbatasan" dengan India. Langkah tersebut, menurutnya, merupakan ancaman besar bagi New Delhi oleh Beijing. 

Cornyn, yang juga merupakan Co-Chair Kaukus India, dan rekan-rekan Kongresnya baru saja kembali dari kunjungan ke India dan Asia Tenggara di mana mereka memiliki pengalaman langsung tentang tantangan yang ditimbulkan oleh China.

Baca Juga: China Kirim Pesawat Bomber ke Perbatasan India sebagai Peringatan Keras ke Negara Itu

"Ancaman paling mendesak dan serius adalah terhadap negara-negara yang lebih dekat dengan perbatasan China," kata Cornyn kepada anggota Senat, Selasa (16/11/2021), dikutip laman NDTV.com.

"Pekan lalu, saya berkesempatan memimpin delegasi kongres yang mengunjungi Asia Tenggara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ancaman dan tantangan di kawasan ini," katanya.

"Ini (Cina) mengancam kebebasan navigasi di perairan internasional, dan bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia berat terhadap rakyatnya sendiri, yaitu minoritas Muslim Uyghur. Ini terlibat dalam perang perbatasan dengan India dan mengancam untuk menyerang Republik Cina, atau dikenal sebagai Taiwan," kata Cornyn.

Cornyn mengatakan bahwa mereka melakukan perjalanan ke India di mana "kami bertemu dengan Perdana Menteri (Narendra) Modi dan pejabat Kabinet untuk membahas ancaman yang ditimbulkan oleh China serta prioritas bersama lainnya."

Kebuntuan perbatasan antara militer India dan China meletus pada 5 Mei tahun lalu menyusul bentrokan keras di daerah danau Pangong dan kedua belah pihak secara bertahap meningkatkan pengerahan mereka dengan mengerahkan puluhan ribu tentara serta persenjataan berat.

Sebagai hasil dari serangkaian pembicaraan militer dan diplomatik, kedua belah pihak menyelesaikan proses pelepasan di wilayah Gogra pada bulan Agustus dan di tepi utara dan selatan danau Pangong pada bulan Februari.

Namun, India dan China gagal membuat kemajuan pada pembicaraan militer putaran ke-13 mereka pada 10 Oktober dalam menyelesaikan kebuntuan di titik-titik gesekan yang tersisa di Ladakh timur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: