Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat Amerika: Chinalah yang Memulai Adu Otot di Perbatasan India

Pejabat Amerika: Chinalah yang Memulai Adu Otot di Perbatasan India Kredit Foto: China Daily

Di Filipina, katanya, mereka menumpang pesawat angkatan laut di perairan yang disengketakan. Dalam beberapa menit setelah meninggalkan wilayah udara Filipina, mereka melihat kapal mata-mata China terlibat dalam operasi pengumpulan intelijen di lepas pantai Filipina.

Cornyn mengatakan bahwa selama kunjungan itu, "salah satu topik utama adalah jadwal invasi China ke Taiwan."

Baca Juga: Tsai Ing-wen Tampar China, Jet Tempur F-16 Taiwan Sukses Di-upgrade Seharga $3,96 Miliar

"Dalam segala hal yang memungkinkan, Taiwan sangat kontras dengan Republik Rakyat China. Ini adalah demokrasi sejati, dengan pemilihan umum yang hasilnya tidak ditentukan sebelumnya. Ini adalah ekonomi pasar bebas yang mematuhi aturan hukum, dan berbagi hal yang sama. nilai-nilai dasar yang kita anut di Amerika Serikat - kebebasan berbicara, kebebasan pers, agama, dan berkumpul," katanya.

Selama perjalanan, Cornyn mengatakan dia dan rekan-rekannya memiliki kesempatan untuk mendengar dari kepemimpinan militer dan mitra asing utama di kawasan itu dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ancaman keamanan yang sedang berlangsung dan diantisipasi terutama dari China.

Cina telah mengkooptasi Hong Kong yang sebelumnya demokratis; yang membangun baterai rudal dan landasan pacu pesawat untuk pembomnya di pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan, katanya.

Beijing mengklaim hampir semua 1,3 juta mil persegi Laut Cina Selatan, yang dilalui triliunan dolar perdagangan internasional setiap tahun. China telah membangun pangkalan militer di pulau-pulau buatan di wilayah yang juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

China telah menghambat kegiatan komersial seperti penangkapan ikan atau eksplorasi mineral oleh negara-negara seperti Vietnam dan Filipina, mengklaim bahwa kepemilikan wilayah milik China selama ratusan tahun.

Selama lima tahun terakhir, China telah dengan cepat membangun pulau-pulau buatan yang menampung infrastruktur militer yang signifikan di tempat yang dulunya merupakan terumbu karang dataran rendah.

Amerika Serikat telah mengkritik China karena memiliterisasi pulau-pulau itu dengan membangun landasan pacu panjang yang digunakan oleh jet tempur dan mengerahkan rudal anti-pesawat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: