Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tajam! Utusan China Serang Australia: Anda Bukan Lagi Pecinta Perdamaian, Melainkan Pengguna...

Tajam! Utusan China Serang Australia: Anda Bukan Lagi Pecinta Perdamaian, Melainkan Pengguna... Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Sydney -

Australia telah menjadi "pengguna pedang" daripada pembela perdamaian karena rencananya untuk membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris, utusan utama China di negara itu mengatakan kepada The Guardian.

Penjabat duta besar China, Wang Xining, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar yang diterbitkan pada Jumat (19/11/2021) bahwa kesepakatan kapal selam nuklir membahayakan "reputasi cinta damai" Australia.

Baca Juga: Awas, Australia Siap Siaga saat Tahu Konflik China dan Taiwan Semakin...

Wang mengatakan orang-orang seusianya di China melihat Australia sebagai negara yang cinta damai, "tetapi saat ini orang tahu bahwa kapal selam bertenaga nuklir dirancang untuk meluncurkan serangan jarak jauh terhadap target yang jauh".

"Jadi siapa yang akan Anda serang? Anda bukan lagi pecinta perdamaian, pembela perdamaian, Anda menjadi pengguna pedang dalam bentuk tertentu," katanya tentang Australia.

Wang dalam wawancara The Guardian mendesak politisi Australia untuk "menahan diri dari melakukan apa pun yang merusak" hubungan antara kedua negara.

Australia pada bulan September menandatangani kemitraan keamanan trilateral, membatalkan kesepakatan kapal selam dengan Prancis dalam sebuah langkah yang membuat marah Paris. Itu juga membuat marah China, kekuatan besar yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik. 

Canberra telah membela kesepakatan trilateral, dengan Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dia tidak menyesali keputusan "untuk mengutamakan kepentingan nasional Australia." 

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan pekan lalu bahwa "tidak terbayangkan" bagi Australia untuk tidak bergabung dengan Amerika Serikat jika Washington mengambil tindakan untuk membela Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim oleh Beijing. Baca selengkapnya

Penjabat duta besar mengisyaratkan Beijing tidak akan mengambil inisiatif untuk mengakhiri pembekuan panggilan antara kedua negara, dengan mengatakan spekulasi tentang keterlibatan dalam konflik militer "bukan lingkungan yang kondusif" untuk pembicaraan tingkat tinggi.

Hubungan Australia dengan China, mitra dagang terbesarnya, memburuk setelah melarang Huawei Technologies Co Ltd dari jaringan broadband 5G pada 2018 dan menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul COVID-19. Beijing merespons dengan mengenakan tarif pada beberapa komoditas Australia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: