MUI DKI Berniat 'Sikat' Buzzer, Ferdinand Mencak-mencak ke Anies Baswedan: Lelucon Sekali...
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean merespons rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta untuk membentuk tim siber.
Sebelumnya, Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar mengatakan pihaknya menyiapkan tim siber atau cyber army untuk melawan buzzer yang menyerang ulama-ulama di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Ferdinand mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk melawan buzzer dan membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Anies Baswedan Dekat dengan Farid Okbah, Ferdinand Hutahaean Bawa-bawa FPI dan HTI
"Bagi saya, memang ini sangat lucu. Lelucon sekali, tidak substantif dalam tupoksi dan akar didirikannya MUI. Jadi, ini malah MUI menurut saya berpolitik," kata Ferdinand baru-baru ini, melansir JPNN.com, Senin (22/11).
Dia juga mengatakan dana hibah untuk MUI DKI yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) digunakan untuk membentuk tim siber merupakan langkah membuang-buang anggaran.
Diketahui, pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan dana hibah kepada MUI DKI Jakarta sebesar Rp10,6 miliar. "Ini, kan, sama saja membuang-buang anggaran DKI Jakarta untuk kepentingan politik Anies Baswedan," tegas Ferdinand.
Eks politikus Partai Demokrat itu mengatakan, kritik yang disampaikan masyarakat untuk Anies Baswedan melalui media sosial merupakan fakta. Dia menyebutkan, beberapa kritik yang sering muncul seperti masalah rumah DP nol persen, Formula E, banjir, dan transparansi anggaran daerah.
"Jadi, apa yang disampaikan publik itu semuanya adalah fakta bukan hoaks, bukan bohong," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring itu.
Ferdinand Hutahaean menyebut MUI DKI Jakarta yang menyiapkan tim siber sebagai upaya menyerang fakta kebenaran yang disampaikan netizen melalui media sosial.
"Saya sebagai pribadi akan tetap menyampaikan kebenaran, akan tetap melawan kebohongan-kebohongan Anies Baswedan, dan saya akan menghentikan langkah Anies Baswedan secara politik karena menurut saya dia cukup berbahaya bagi bangsa ini," tandas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum