Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebijakan Lockdown Tuai Banyak Protes, Eropa Membara Diamuk Massa

Kebijakan Lockdown Tuai Banyak Protes, Eropa Membara Diamuk Massa Kredit Foto: AFP/Tolga Akmen
Warta Ekonomi, Amsterdam -

Belanda dilanda kerusuhan massa yang menentang protokol lockdown baru akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa.

Dilansir dari BBC, aksi protes di Rotterdam berubah menjadi bentrokan dan polisi melepaskan tembakan. Sementara itu, massa di Den Haag melemparkan kembang api ke polisi dan membakar sepeda. Ribuan demonstran juga turun ke jalan di Austria, Kroasia, dan Italia akibat memuncaknya kemarahan terhadap pembatasan baru.

Baca Juga: Jelang Natal, Eropa Tutup Banyak Tempat Demi Jaga Pertambahan Kasus

Pembatasan baru ini mulai diberlakukan karena lonjakan kasus virus corona di Benua Biru semakin mengkhawatirkan.

Menurut Direktur WHO Regional Eropa Hans Kluge, jumlah kematian dapat mencapai setengah juta lebih pada musim semi berikutnya, kecuali protokol diperketat di seluruh Eropa.

"Covid-19 lagi-lagi menjadi penyebab kematian nomor satu di wilayah kita. Kita tahu apa yang mesti dilakukan untuk melawan virus, seperti divaksinasi, memakai masker, dan menggunakan surat bebas Covid," imbaunya.

Banyak negara di seluruh benua tersebut memberlakukan pembatasan baru untuk mengekang laju infeksi. Beberapa di antaranya pun belakangan ini melaporkan jumlah kasus harian tertinggi.

Di Belanda, kerusuhan malam kedua pecah pada Sabtu (20/11/2021) di sejumlah kota besar dan kecil. Para perusuh bertudung (hoodie) membakar sepeda di jalanan Den Haag ketika polisi antihuru-hara yang menunggang kuda mencoba membubarkan massa.

Menurut polisi, ada orang yang melemparkan batu melalui jendela ambulans yang lewat membawa seorang pasien. Petugas di kota itu pun menyebut di Twitter bahwa 5 polisi terluka. Salah satunya dibawa pergi dengan ambulans akibat cedera lutut.

Kerusuhan serupa terjadi di Rotterdam yang dikecam oleh wali kota dengan sebutan 'pesta pora kekerasan'. Polisi melepaskan tembakan peringatan dan tembakan langsung karena situasinya mengancam jiwa.

Setidaknya 3 demonstran dirawat di rumah sakit karena luka tembak, menurut petugas. Otoritas pun telah membuka penyelidikan atas insiden itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: