Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungan Virtual, RSPO Dorong Multi-Stakeholder Terapkan Sawit Berkelanjutan

Kunjungan Virtual, RSPO Dorong Multi-Stakeholder Terapkan Sawit Berkelanjutan Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretariat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyelenggarakan kunjungan virtual ke perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan konservasi orang utan yang dikelola oleh anggotanya dalam rangka perayaan Hari Sawit Nasional 18 November 2021.

RSPO bersama dengan Interchurch Organization for Development Cooperation (ICCO), PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk, dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) turut menjadikan acara tersebut sebagai platform mengajak semua pihak dalam rantai pasokan minyak sawit untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam mendorong transformasi pasar minyak sawit berkelanjutan.

Baca Juga: Makin Berumur, Kelapa Sawit Makin Bersinar

"Kami ingin menjadi tuan rumah acara ini untuk menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa budi daya kelapa sawit berkelanjutan bersertifikat adalah solusi praktis dan realistis untuk tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi industri kelapa sawit," kata Outreach and Engagement Manager RSPO Indonesia, Margareth Naulie Panggabean, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/11/2021).

Selama kunjungan virtual, para peserta dapat melihat dan merasakan bagaimana perkebunan kelapa sawit dikelola secara berkelanjutan, bagaimana perusahaan dan masyarakat dapat berkolaborasi dan saling mendukung tanpa konflik, pengelolaan kawasan konservasi di perkebunan kelapa sawit, dan bagaimana kawasan konservasi orang utan di Indonesia dikelola secara berkelanjutan oleh anggota RSPO.

CEO BOS Foundation, Jamartin Sihite, menyampaikan bahwa terdapat 98 orang utan yang telah menjalani tahap rehabilitasi pra-pelepasliaran di Gugus Pulau Salat, dan dari jumlah tersebut, 34 orang utan telah dilepasliarkan kembali ke alam liar.

"Kerja sama ini melibatkan partisipasi dari banyak pemangku kepentingan antara lain Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, masyarakat di Kabupaten Jabiren Raya, dan Yayasan BOS (BOSF)," ungkap Jamartin. Selain itu, Jamartin juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari PT SSMS Tbk dan mitra globalnya yang telah membantu mendanai inisiatif ini.

ICCO mendukung kunjungan virtual melalui proyek Perkebunan Kelapa Sawit yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan di Indonesia (RESBOUND), yang berfokus untuk mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab di perkebunan kelapa sawit, mendorong dialog multi-stakeholder, dan mendukung pekerja kelapa sawit.

"Minyak sawit adalah isu yang diperdebatkan secara global, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa banyak keluarga bergantung pada tanaman ini untuk mata pencaharian mereka. Oleh karena itu, kami percaya bahwa terlibat dalam kemitraan publik-swasta adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang efektif dan berkelanjutan di sektor ini," kata Asia Cluster Regional Director ICCO, Lenneke Braam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: