Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ZALORA: Tren Ritel Fashion Berubah, 70 Juta Orang Lakukan Pembelian Online Sejak Pandemi

ZALORA: Tren Ritel Fashion Berubah, 70 Juta Orang Lakukan Pembelian Online Sejak Pandemi Kredit Foto: REUTERS
Warta Ekonomi, Jakarta -

ZALORA telah meluncurkan edisi kedua Laporan TRENDER Asia Tenggara tahunan bersama dengan Google, untuk mengeksplorasi tren konsumen dan info terkini dari Next-Normal 2021 dan membagikan prediksi di tahun 2022 secara virtual, Senin (23/11). Dalam acara ini juga mendiskusikan perubahan lanskap ritel dan konsumen Asia Tenggara yang berlandaskan data dan pengalaman industri dari ZALORA dan para mitra.

CEO ZALORA Group, Gunjan Soni mengatakan meski pandemi telah berlalu namun ritel fesyen telah mengalami beberapa uji coba yang dipercepat baru-baru ini. The Great Retail mencatat tahun 2020 melihat e-commerce tumbuh dengan pesat di tengah pesatnya digitalisasi bisnis di seluruh dunia.

Baca Juga: Layoto Luncurkan Fashion Bersepeda Yang Diminati Masyarakat Indonesia

“Di Asia Tenggara saja, 70 juta orang ditemukan sendiri melakukan pembelian pertama mereka secara online sejak awal pandemi, dan merek berhak berinvestasi lebih dari sebelumnya untuk berkembang di ekosistem baru ini,” katanya.

Ia mengungkapkan data tersebut menandai era baru di ritel karena konsumen dan merek mencari dalam waktu dekat dengan lensa yang lebih optimis. Di masa pandemi, ZALORA telah melihat lebih banyak dari sebelumnya bagaimana orang, komunitas, dan planet ini terkait erat, dan keberlanjutan menjadi lebih relevan terhadap tumbuhnya kesadaran akan dampak mode pada masyarakat dan lingkungan.

“Pada tahun 2021, kami melihat COP26 berkumpul untuk berdiskusi bagaimana mempercepat tindakan menuju pencapaian tujuan Perjanjian Paris dan PBB Kerangka Konvensi Perubahan Iklim. Sebagai platform e-niaga yang bekerja dengan lebih 3.000 merek dan melayani jutaan pelanggan di seluruh wilayah, kami menyadari bahwa kami memiliki skala, kapasitas, dan tanggung jawab untuk menginspirasi lebih banyak lagi konsumerisme yang sadar dan etis,” ujarnya.

Setelah pembentukan lima tahun  strategi keberlanjutan di tahun 2020, ZALORA telah secara progresif memperkenalkan langkah-langkah konkret yang harus diambil dan pertanggungjawaban atas dampak lingkungannya sendiri dan membantu mendorong masyarakat ke perubahan positif.

Gunjani mengatakan hal ini termasuk melibatkan semua pemangku kepentingan dalam mode ekosistem, dari pelanggan, merek, dan vendor hingga Karyawan ZALORA sendiri, dan bekerja di empat pilar keberlanjutan utama yaitu, jejak lingkungan, konsumsi berkelanjutan, sumber yang etis, dan tempat kerja dan komunitas yang bertanggung kawab keterikatan.

“Untuk membantu konsumen mendukung merek dan produk yang dibuat dari bahan yang berkelanjutan dan diproduksi dari praktik berkelanjutan, menjadi salah satu yang tercepat kategori berkembang!,” serunya.

Ia juga berbagi bahwa Global Fashion Group, perusahaan induk ZALORA, pada Juni 2021 mengumumkan karbon netralitas di seluruh operasinya dan outbound pengiriman, penggunaan 100% energi hijau di seluruh 9 pusat pemenuhan termasuk Pusat Pemenuhan di ZALORA.

“Sementara kami telah membuat beberapa langkah menuju target keberlanjutan kami, kami masih memiliki jalan panjang untuk pergi sebelum mencapai mode yang sepenuhnya berkelanjutan ekosistem di wilayah tersebut. Namun, saya percaya bahwa dengan dukungan berkelanjutan dari mitra merek kami dan pelanggan, tindakan kolektif kami dapat dan akan menciptakan perubahan yang luar biasa,” tambahnya.

Untuk membaca lengkap tentang ZALORA’s Southeast Asia TRENDER Report for 2021, bisa mengunjungi laman ini https://zalora-mktg.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/zalora-mktg/trender/ZALORA-Southeast-Asia-Trender-Report-2021.pdf 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: