Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jazilul Fawaid Ingatkan Soal Potensi Teroris Menyusup ke Lembaga Negara: Kami Berharap...

Jazilul Fawaid Ingatkan Soal Potensi Teroris Menyusup ke Lembaga Negara: Kami Berharap... Kredit Foto: Humas MPR
Warta Ekonomi -

Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri beberapa waktu lalu menangkap Ustaz Farid Okbah yang merupakan Ketum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) dan anggota komisi fatwa MUI Kota Bekasi. Selain itu, Densus 88 juga meringkus anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain An Najah, serta Anung Al Hamat atas dugaan tindak pidana terorisme.

Baca Juga: Omongan Rocky Gerung Kali Ini Nusuk Banget Soal Bahasa Tubuh Jokowi: Dia Nggak Berani Menatap...

Lebih Waspada

Anggota Komisi III DPR, Jazilul Fawaid, mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada dengan adanya dugaan jaringan teroris ‘menyusup’ ke lembaga-lembaga negara seperti Polri, TNI, hingga BUMN. Sebab, banyak dugaan muncul kelompok Jamaah Islamiyah (JI) ‘ditanamkan’ di lembaga-lembaga penyelenggara negara untuk mempengaruhi kebijakan dengan cara merekrut ahli dan profesional.

“Jadi kami berharap dengan penangkapan ini, Densus 88 bisa menelusuri lebih jauh jejaring teroris di Indonesia, apakah jaringan terorisme sudah masuk ke kementerian dan lembaga negara, aparat TNI dan Polri, BUMN, dan sebagainya sehingga kita bisa mengantisipasi serta melakukan pencegahan,” kata Jazilul di Jakarta, Senin, 22 November 2021.

Penangkapan Farid Okbah dan Zain An Najah sempat menggemparkan lantaran kedua ulama ini merupakan tokoh yang selama ini cukup dikenal publik. Bahkan, Farid Okbah sempat bertemu Presiden Jokowi untuk dimintai masukan.

“Hal ini memang cukup disayangkan dan harus menjadi introspeksi bersama bahwa teroris sudah melebarkan jejaring ke mana-mana, bahkan ke lingkaran terdekat penyelenggara negara, termasuk MUI,” kata Jazilul.

Baca Juga: Terduga Keluarga Jenderal Bawa Nama Megawati saat Cekcok, Arteria Dahlan: Saya Takutlah...

Jazilul pun meminta Majelis Ulama Indonesia lebih ketat dalam merekrut pengurus maupun anggota. Hal itu menyusul ditangkapnya anggota organisasi tersebut yang diduga terlibat dalam jaringan kelompok teroris JI.

“MUI perlu lebih selektif saat menunjuk pengurus maupun menerima anggota. Kita tidak ingin hal yang sama seperti ini terulang di kemudian hari,” tuturnya.

Tak Asal Tangkap

Lebih lanjut, Jazilul mengatakan Densus tidak akan melakukan penangkapan apabila tidak memiliki bukti. Merujuk pada apa yang disampaikan Polri, dia mengatakan penangkapan dilakukan atas pengembangan kasus termasuk pengakuan puluhan tersangka teroris yang sudah ditangkap sebelumnya.

“Selain itu juga ditemukan bukti-bukti dokumen yang menguatkan dugaan keterlibatan ketiga tersangka dalam jaringan teroris. Jadi Densus tidak main asal tangkap dan sudah memenuhi prosedur dalam penangkapan. Mari kita hormati proses hukum yang berlaku,” kata Jazilul.

Jazilul menambahkan penangkapan terhadap ketiga tersangka terorisme tersebut di Bekasi, Jawa Barat, itu sudah sesuai prosedur dan berdasarkan bukti yang kuat.

“Kami dari DPR RI, khususnya Komisi III DPR memberikan apresiasi kepada Densus 88 Antiteror yang berhasil menangkap tokoh-tokoh besar kelompok teroris. Kami berharap Densus 88 terus berupaya membongkar jejaring terorisme di Indonesia,” kata dia.

Wakil Ketua MPR tersebut menegaskan Densus 88 telah bekerja secara profesional selama ini. Namun, ia mengingatkan Densus 88 untuk berhati-hati dalam pengembangan kasus terorisme agar tidak dianggap sebagai bentuk kriminalisasi ulama.

Baca Juga: Buntut Kejadian di Bandara, Arteria Dahlan dan Wanita Mengaku Keluarga Jenderal Saling Lapor Polisi

Dari barang bukti yang didapat Polri, Farid Okbah, Zain An Najah, dan Anung Al Hamat terkonfirmasi terlibat dalam kelompok JI dan yayasan amal milik JI, Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).

Ahmad Zain hingga Farid Okbah disebut terlibat dalam pendanaan kelompok teroris JI. Untuk Farid Okbah dan Zain An Najah sudah dinonaktifkan dari kepengurusan MUI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: