Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Sumut Optimis Tahun 2022 Perekonomian Meningkat

BI Sumut Optimis Tahun 2022 Perekonomian Meningkat Kredit Foto: Kekunaan.blogspot.com
Warta Ekonomi, Medan -

Berdasarkan berbagai indikator dan perkembangan terkini, Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara meyakini perekonomian Sumut pada tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif pada kisaran 2,5-3,3%, dan akan meningkat pada tahun 2022. 

Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Soekowardojo mengatakan akselerasi tersebut didukung oleh perbaikan permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi global yang menguat. Selain itu, optimisme pencapaian herd immunity pada Maret 2022 seiring akselerasi vaksinasi mendorong perbaikan ekonomi.

Baca Juga: INDEF Proyeksikan Ekonomi RI 2022 Tumbuh 4,3%

"Dari sisi investasi swasta, pada tahun 2022 diperkirakan akan semakin terakselerasi seiring iklim investasi yang kondusif tercermin dari kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan tenaga kerja yang kompetitif. Hal ini didukung oleh upaya implementasi Peraturan Daerah turunan Undang- Undang Cipta Kerja," katanya pada Pertemuan Bank Indonesia (PTBI) secara hibrida, Rabu (24/11/2021).

Dikatakannya, dari sisi eksternal, perbaikan ekonomi global terutama negara mitra dagang akan mendorong permintaan komoditas ekspor utama seperti kelapa sawit, karet, dan kopi di tengah harga komoditas yang diperkirakan masih tinggi.

"Seiring dengan perbaikan di sisi permintaan, seluruh lapangan usaha utama diperkirakan mengalami akselerasi pada tahun 2022. Pelonggaran pembatasan kegiatan di setiap kabupaten/kota yang disertai terkendalinya kasus pandemi COVID-19 diprediksi mampu menghidupkan kembali kegiatan ekonomi di berbagai sektor," ujarnya.

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, tekanan inflasi Sumut diprakirakan meningkat pada tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh permintaan masyarakat yang menguat seiring membaiknya pendapatan dan perekonomian. Oleh karena itu, koordinasi pengendalian inflasi perlu tetap diperkuat untuk memastikan pencapaian target inflasi di 2022.

"Di bidang sistem pembayaran, perluasan implementasi digitalisasi sistem pembayaran terus dilakukan. Penggunaan sistem nontunai secara aktif dan elektronifikasi transaksi pemda akan terus ditingkatkan dalam wadah koordinasi TP2DD," katanya.

Dengan diluncurkannya layanan BI-FAST pada akhir tahun ini, berbagai upaya publikasi dan edukasi akan dilakukan untuk meningkatkan literasi dan akseptasi masyarakat terhadap layanan BI-FAST.

"Berbagai program pengembangan serta implementasi digitalisasi UMKM seperti literasi digital, penggunaan e-commerce, penggunaan QRIS, dan pemberdayaan ekonomi pesantren, menjadi agenda krusial karena berdampak pada proses pemulihan ekonomi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: