Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mejeng di Bursa, Saham Pemilik Gerai Depo Bangunan Langsung Lompat

Mejeng di Bursa, Saham Pemilik Gerai Depo Bangunan Langsung Lompat Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pemilik gerai Depo Bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). 

Saham DEPO langsung lompat 16,18% ke posisi Rp560 per saham kala perdana diperdagangkan di pasar modal. Padahal, saat IPO mematok harga Rp438 per saham. 

Dengan demikian dana yang akan terkumpul adalah sebesar Rp 493,57 miliar dari pelepasan 1,024 juta lembar saham atau 15,08 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Baca Juga: Saham Perusahaan Alat Tulis Bantex Melejit Saat Perdana Masuk ke Pasar Modal

"Kami berharap kehadiran Depo Bangunan nantinya di pasar modal akan memberikan nilai tambah yang optimal kepada stakeholders dan shareholders melalui transformasi bisnis yang kami lakukan," kata Direktur Utama Depo Bangunan Kambiyanto Kettin dalam keterangan tertulis, Rabu (24/11/2021).

Corporate Secretary Depo Bangunan, Erwan Irawan mengungkapkan dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha antara lain dengan menambah gerai ritel di sejumlah daerah potensial, menambah produk house brand dan mengembangkan online channel.

"Depo Bangunan menargetkan membuka 3 (tiga) gerai baru dengan standar ukuran luas kurang lebih 4.000m2 setiap tahunnya" ujar Erwan. Tentunya Strategi ekspansi ini, harus memperhatikan perkembangan kondisi pandemik beserta mitigasi resiko untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Berdasarkan prospektus, penggunaan dana hasil IPO DEPO akan digunakan yakni sekitar 18% untuk belanja modal perseroan, baik pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Depo Bangunan yang ada saat ini dan dimasa mendatang. Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke seluruh Indonesia.

Sekitar 8% akan digunakan untuk melunasi pinjaman rekening Koran perseroan kepada Bank. Sekitar 41% digunakan sebagai investasi pada entitas anak, dimana dana tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan gerai ke kota-kota di Indonesia bagian Timur, pengembangan bisnis, modal kerja dan pengembangan IT dan SDM.

Dan yang terakhir sekitar 33% digunakan untuk meningkatkan modal kerja yang mendukung operasional perseroan antara lain dalam pengembangan bisnis berupa ekspansi portofolio produk, pengembangan system IT, pembayaran hutang dagang dan biaya operasional.

Erwan mengungkapkan Depo Bangunan secara fundamental, menunjukkan performa positif dan daya tahan yang baik selama pandemi, sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat mengalami kenaikkan sebesar 14%. Per Juni 2021, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 47,14 miliar dengan total penjualan bersih Rp 1.167,42 miliar.

Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi menjelaskan tahapan dari rencana IPO Depo Bangunan terus berlanjut dan telah memperoleh pernyataan efektif dengan target listing pada tanggal 25 November 2021.

"Kami optimis, saham DEPO akan sangat menarik untuk investor selain fundamental yang bagus dan berkesinambungan, status Perusahaan yang sedang dalam mode ekspansi, serta prospek pengembangan bisnis juga terbuka lebar untuk menjadi supermarket bahan bangunan yang lengkap dan tersebar di kota-kota/kabupaten di seluruh Indonesia," tambah Wibowo.

Dengan diterbitkannya pernyataan efektif tersebut, DEPO menggelar penawaran umum perdana dari tanggal 18 November sampai dengan 23 November 2021, penjatahan tanggal 23 November2021, distribusi pada 24 November2021, selanjutnya, listing day DEPO di Bursa Efek Indonesia akan dilaksanakan pada 25 November 2021.

Baca Juga: Tengah Bersiap IPO di Bursa Saham AS, FinAccel Juga Lebarkan Sayap Ekspansi ke Negara Asia Tenggara

Wibowo juga menambahkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap IPO DEPO terlihat sangat tinggi, yang ditunjukkan oleh hasil yang mencapai kelebihan pemesanan hingga 14,73x dari porsi pooling yang ditawarkan. Hal ini adalah wajar mengingat sektor DEPO yang berada di sektor ritel saat ini merupakan sektor yang diminati oleh investor, baik dalam maupun luar negeri.

"Prospek atas perusahaan ini juga sangat bagus terlihat dari laba bersih yg konsisten naik dan juga kami melihat bisnis yang dijalankan Perseroan resilience saat masa pandemik ini serta antusias masyarakat yg sangat tinggi saat bookbuilding dilakukan. Dengan pemaparan diatas, hal tersebut yang membuat yakin kami untuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada IPO kali ini" ujar Wibowo menambahkan.

Per Desember 2020, total 600.000 member tercatat. Di mana terdapat lebih dari 60% member yang melakukan transaksi aktif. Saat ini, Depo Bangunan telah menghadirkan lebih dari 97.000 produk pilihan atau SKU yang tersedia di gerai Depo Bangunan seluruh Indonesia. Dengan kira-kira 1.500 brand terkemuka di industri bahan bangunan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: