Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengelola Keuangan Ala Generasi Sandwich Zaman Now

Mengelola Keuangan Ala Generasi Sandwich Zaman Now Kredit Foto: Sequis Life
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tanggung jawab keuangan yang harus dihadapi oleh generasi sandwich seringkali menjadi polemik, antara rasa bangga bisa membantu keuangan keluarga namun berat terhimpit banyaknya tanggungan biaya.

Supriyo (34 tahun), seorang karyawan di salah satu bank BUMN, mengatakan harus menanggung kebutuhan hidup orang tua lanjut usia sekaligus menopang dirinya sendiri dan istri-anaknya. Selain itu, ia juga harus membiayai kebutuhan adiknya yang masih menempuh pendidikan di salah satu SMA swasta di Jakarta.

"Ibu saya tidak memiliki penghasilan, ayah sudah lama meninggal dunia. Ibu tinggal dengan adik saya yang masih sekolah. Saya juga punya anak yang sebentar lagi akan masuk SD," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Minggu (28/11/2021).

Baca Juga: Mampu Berikan Perlindungan Optimal, 5 Asuransi Kesehatan Ini Bisa Jadi Pertimbangan

Atas dasar kondisi tersebut, ia mengaku harus pandai-pandai mengatur keuangan termasuk dalam memenuhi kebutuhan pokok, menabung, dan berinvestasi. Ia juga kerap mempelajari keterampilan baru guna memperoleh penghasilan tambahan.

"Hal lain yang penting buat disiapkan itu asuransi kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, risiko kesehatan kerap menjadi pengeluaran terbesar dan tidak terduga bagi para generasi sandwich. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini maka asuransi kesehatan merupakan hal yang wajib dimiliki oleh para generasi sandwich.

Hal senada disampaikan oleh Head of Digital Channel Sequis, Antonius Tan, yang mengatakan bahwa solusi untuk menjaga kondisi finansial dan meminimalkan potensi kerugian jika terjadi risiko sakit adalah dengan memiliki asuransi kesehatan.

"Beban generasi sandwich adalah tekanan keuangan. Alhasil, sebagian sering abai soal perawatan. Padahal, penyakit dapat menyerang siapa saja dan butuh dana untuk membiayai pengobatan. Apalagi, jika terkena penyakit kritis, biaya pengobatan sudah pasti tinggi," katanya dalam keterangan sebagaimana dikutip oleh Warta Ekonomi.

Antonius Tan menjelaskan ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh para generasi sandwich dalam memilih asuransi kesehatan, yakni premi terjangkau dan layanan digital yang memberi kemudahan. Dua hal tersebutlah yang coba diakomodasi oleh Sequis dengan menghadirkan Super Easy Health.

Asuransi kesehatan Super Easy Health memiliki sejumlah manfaat bersaing, di antaranya memberikan pertanggungan pada segala risiko kesehatan tanpa spesifikasi penyakit tertentu, manfaat kesehatan dengan batas tahunan hingga Rp1 miliar, dan dapat dibeli secara online dengan cara yang mudah dan cepat, serta preminya terjangkau, mulai dari Rp135 ribu.

"Kami menghadirkan Super Easy Health, asuransi kesehatan yang komprehensif saat menjelang akhir tahun untuk membantu masyarakat yang ingin melindungi finansial dari risiko tergerus akibat biaya rumah sakit sehingga semua anggota keluarga dapat terlindung," paparnya.

Baca Juga: Digitalisasi dan Pandemi: Pengaruhi Masyarakat dalam Kebutuhan Asuransi

Anton merinci, Super Easy Health memberikan perlindungan menyeluruh untuk perawatan medis, mulai dari rawat jalan sebelum dan sesudah rawat inap dan kebutuhan rawat inap (kamar dua tempat tidur atau 750 ribu, mana yang lebih besar). Kemudian dilengkapi juga dengan manfaat biaya ICU, biaya rawat jalan untuk kemoterapi, radioterapi, fisioterapi, terapi okupasi, hemodialisa, dan biaya rawat jalan darurat (termasuk perawatan gigi) akibat kecelakaan. 

Selain itu, sistem klaim dapat dilakukan secara cashless sehingga nasabah bisa mendapatkan manfaat rawat inap di Indonesia yang biaya perawatannya ditanggung oleh Sequis sesuai tagihan (as charged).

"Proses seleksi underwriting didesain mudah dan cepat dengan sistem SIO (simplified issuance offering) sehingga calon nasabah tidak perlu melalui pemeriksaan kesehatan yang panjang. Dengan demikian, nasabah yang berusia 30 hari – 65 tahun (bisa diperpanjang hingga 75 tahun) bisa mendapatkan perlindungan dengan cara yang mudah," tuturnya.

Supriyo mengaku sepakat, asuransi kesehatan harus memiliki biaya terjangkau dan keunggulan teknologi yang menawarkan kecepatan dan kemudahan agar bisa menarik minat bagi para generasi sandwich.

"Bagaimanapun, kita ini generasi zaman now. Pasti inginnya mencari yang mudah, praktis, dan cepat. Apalagi, kalau juga menawarkan biaya terjangkau," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: