Jelang Pembicaran Genting Soal Nuklir, Utusan Iran, China dan Rusia Duduk Bareng dalam Satu Meja
Kekuatan Barat juga ingin mencoba menjaga Rusia, yang memiliki pengaruh politik di Iran, dan China, yang memberikan ruang bernapas ekonomi ke Teheran melalui pembelian minyak, di atas kapal karena mereka awalnya mencari opsi diplomatik alternatif.
Salah satu skenario yang menurut para diplomat dikatakan Washington adalah merundingkan kesepakatan sementara terbuka dengan Teheran selama kesepakatan permanen tidak tercapai.
Namun, mereka mengatakan bahwa itu akan memakan waktu dan tidak ada kepastian bahwa Iran memiliki keinginan untuk itu.
"Iran dapat menghitung bahwa kemajuan nuklirnya yang tidak dibatasi dan produksi sentrifugal yang tidak terpantau akan memberi lebih banyak tekanan pada Barat untuk memberikan landasan dalam pembicaraan dengan cepat," kata analis Eurasia Henry Rome dalam sebuah catatan.
"Tapi itu kemungkinan akan memiliki efek sebaliknya, menandakan bahwa tim baru Iran tidak memiliki minat dalam menyelesaikan masalah nuklir dan mempercepat peralihan menuju kebijakan yang lebih memaksa tahun depan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto