Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu LAMP Server?

Apa Itu LAMP Server? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

LAMP adalah bundel software populer yang menggunakan komponen open source untuk membangun dan mengirimkan aplikasi web.

Banyak developer yang sudah mengenal LAMP karena telah menjadi dasar web development sejak akhir 1990-an. Dibekali dengan alat open source untuk sistem operasi (Linux), server web (Apache), server database (MySQL), dan bahasa pemrograman (PHP), LAMP adalah metode yang efisien dan fleksibel yang mampu bersaing dengan software developer komersial. Saat ini, perkiraan menunjukkan sebanyak 80% dari internet menggunakan open source software dan programming.

Baca Juga: Apa Itu Data Warehouse?

Untuk itu, mari kita bedah apa itu LAMP stack, cara kerjanya, dan manfaat menggunakan LAMP untuk mengembangkan aplikasi web.

Apa Itu LAMP Server?

LAMP menjadi salah satu metode software development tertua dan paling banyak digunakan, dan memungkinkan seorang web developer untuk membangun, menyebarkan, dan mengelola aplikasi web. LAMP merupakan sebuah akronim, yaitu Linux, Apache, MySQL, dan PHP yang menyediakan komponen untuk meng-host dan mengelola konten web.

Komponen-Komponen pada LAMP

LAMP adalah singkatan dari Linux, Apache, MySQL, dan PHP. Secara bersama, mereka menyediakan seperangkat software yang telah terbukti menghadirkan aplikasi web berkinerja tinggi. Setiap komponen memberikan kontribusi penting ke dalam bundel ini.

  1. Linux (Sistem Operasi). Linux adalah sistem operasi (OS) gratis dan open source yang telah ada sejak pertengahan 1990-an. Saat ini, Linux memiliki basis pengguna yang luas di seluruh dunia dan telah meluas ke berbagai industri. Linux menjadi populer karena menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan opsi konfigurasi daripada beberapa sistem operasi lain.
  2. Apache (Server web). Server web Apache dapat memproses permintaan dan menyajikan aset web melalui HTTP sehingga aplikasi dapat diakses oleh siapa saja di domain publik melalui URL web sederhana. Dikembangkan dan dikelola oleh komunitas terbuka, Apache menjadi server yang matang dan kaya fitur serta mampu menjalankan sebagian besar situs web yang saat ini ada di internet.
  3. MySQL (Database). MySQL adalah sistem manajemen relasional database open source untuk menyimpan data aplikasi. Dengan MySQL, Anda dapat menyimpan semua informasi dalam format yang mudah diajukan dengan bahasa SQL. SQL adalah pilihan tepat jika Anda berurusan dengan domain bisnis yang terstruktur dengan baik, dan Anda perlu menerjemahkan struktur tersebut ke dalam backend. MySQL cocok untuk menjalankan situs yang besar dan kompleks sekalipun.
  4. PHP (Bahasa pemrograman). Bahasa scripting open source PHP bekerja dengan Apache untuk membantu Anda dalam membuat halaman web yang dinamis. Anda tidak dapat menggunakan HTML untuk melakukan proses dinamis seperti menarik data dari database. Untuk menyediakan fungsionalitas jenis ini, Anda cukup memasukkan kode PHP ke bagian halaman yang Anda inginkan untuk menjadi dinamis.

PHP dirancang untuk kebutuhan efisiensi. Ini membuat programming menjadi lebih mudah dan sedikit lebih menyenangkan, dengan memungkinkan Anda menulis kode baru, menekan refresh, dan segera melihat perubahan yang dihasilkan tanpa perlu dikompilasi. Jika mau, Anda dapat menukar PHP dengan Perl atau bahasa Python yang semakin populer.

Bagaimana Cara Kerja LAMP?

Pada urutan eksekusi LAMP stack menunjukkan bagaimana elemen-elemen tersebut saling beroperasi. Proses ini dimulai ketika server web Apache menerima permintaan halaman web dari browser pengguna. Jika permintaan adalah untuk file PHP, Apache akan meneruskan permintaan ke PHP, kemudian memuat file dan mengeksekusi kode yang terdapat dalam file tersebut. PHP juga berkomunikasi dengan MySQL untuk mengambil data yang dirujuk dalam kode.

PHP kemudian menggunakan kode dalam file dan data dari database untuk membuat HTML yang dibutuhkan browser untuk menampilkan halaman web. LAMP tidak hanya efisien dalam menangani halaman web statis, tetapi juga halaman dinamis di mana konten dapat berubah setiap kali dimuat tergantung pada tanggal, waktu, identitas pengguna, dan faktor lainnya.

Setelah menjalankan kode file, PHP kemudian meneruskan data yang dihasilkan kembali ke server web Apache untuk dikirim ke browser. Ini juga dapat menyimpan data baru di MySQL. Tentu saja, semua operasi ini diaktifkan oleh sistem operasi Linux yang bekerja di dalam stack.

Apa Saja Manfaat dari LAMP?

1. Kemampuan Tingkat Tinggi

LAMP adalah solusi fleksibel untuk membangun infrastruktur web. Developer dapat mengembangkan konten web, menyisipkan fitur aplikasi dinamis, dan mengelola database yang mendasarinya.

2. Efisiensi

LAMP stack adalah solusi open-source yang efisien. Tanpa investasi awal yang besar, developer bebas mengunduh, mengembangkan, dan menyebarkan konten web. Ekosistem yang dibangun di LAMP dapat menghemat waktu developer dengan kumpulan kode, rekan forum, dan alat yang ada.

3. Fleksibilitas

Meskipun LAMP menggunakan Linux sebagai OS, kita dapat menggunakan komponen lain dengan OS alternatif untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya, ada WAMP stack yang menggunakan Microsoft Windows.

LAMP bersifat open source dan non-proprietary sehingga kita dapat menghindari lock-in. Ini membuat kita memiliki fleksibilitas untuk memilih komponen yang tepat untuk proyek atau kebutuhan bisnis tertentu.

LAMP juga menawarkan fleksibilitas dengan cara lain. Apache memiliki desain modular, dan kita akan menemukan ada modul yang dapat disesuaikan dan tersedia untuk banyak ekstensi yang berbeda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: