Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Varian Baru, Waspada Potensi KLB di Masa Pandemi

Selain Varian Baru, Waspada Potensi KLB di Masa Pandemi Kredit Foto: Instagram/Reisa Broto Asmoro

Nadia menjelaskan, per 30 November telah 20 negara melaporkan pertambahan kasus Omicron dan kemungkinan terus bertambah. Namun, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetap melakukan berbagai upaya seperti disiplin protokol kesehatan serta percepatan cakupan vaksinasi.

Di sisi lain, Nadia mengingatkan potensi adanya KLB atau kejadian luar biasa di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia karena cakupan imunisasi rutin yang mengalami penurunan. 

Baca Juga: Satgas: Jangan Lengah! Pencegahan Maksimal Masuknya Varian Baru Omicron

"Seperti yang pernah disampaikan oleh Bapak Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), cakupan imunisasi rutin kita mengalami penurunan, terutama sejak terjadinya pandemi Covid-19, sehingga anak-anak menjadi rentan untuk menderita penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata Nadia.

Saat ini per data Oktober 2021, ujarnya, baru 31,5% dari total 514 kab/kota di Indonesia yang telah mencapai target imunisasi dasar lengkap, dan beberapa wilayah sudah melapokan kejadian baik sifatnya sporadik ataupun sudah masuk kategori KLB.

Nadia meminta masyarakat segera hubungi Puskesmas setempat jika menemukan anak dengan lumpuh layuh akut, demam disertai bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan, untuk mendapatkan penanganan segera. Bersamaan, ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk dapat memberikan perhatian juga pada cakupan imunisasi anak-anak di wilayahnya.

"Upaya untuk melengkapi cakupan imunisasi rutin perlu dilakukan terutama di saat pandemi Covid-19 dapat kita kendalikan seperti saat ini," tegasnya.

Kemudian, Nadia mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi relaksasi berbagai kegiatan, serta selektif memilih kegiatan-kegiatan yang prioritas saja dengan mengedepankan protokol kesehatan.

"Kita semua bisa berkontribusi dalam penanganan Covid-19. Apapun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: