Sementara itu, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, berpandangan, skor 72 persen itu tergolong wajar. Alasannya, nilainya seperti kondisi tidak pandemi Covid-19.
"Ini angka yang patut punya karena (hasilnya) sama (seperti) dengan enggak (ada) Covid-19," ujarnya pada kesempatan sama.
Oleh karena itu, dirinya enggan memusingkan adanya responden yang memilih berbeda. "Ada yang enggak setuju biasalah. Di hampir semua dunia alami hal ini."
Bahlil melanjutkan, melandainya kasus Covid-19 dan pulihnya perekonomian nasional tidak lepas dari manajerimal kepemimpinan yang dimainkan Presiden Jokowi dengan strategi "rem dan gas".
"Kedua, bagaimana membuat PPKM skala 4, skala 3, 2, dan semacamnya. Ini bagian dari strategi dan alhamdulillah, sekarang mendorong bagaimana meminimalisasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 harian," tandasnya.
Survei ini dilaksanakan pada 2-6 November 2021 dengan melibatkan 2.020 responden yang telah memiliki hak pilih serta menggunakan metode multistage random sampling. Rerata simpangan (margin of error) hasil penelitian ini sekitar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: