Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Dudung Oh Pak Dudung... Kena Tegur Pentolan PA 212 Jadinya Deh, Diminta Jangan....

Pak Dudung Oh Pak Dudung... Kena Tegur Pentolan PA 212 Jadinya Deh, Diminta Jangan.... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif angkat bicara terkait penyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman soal 'Jangan Terlalu dalam Mempelajari Agama'.

Slamet Maarif menyebut agar Jenderal Dudung tak mencari panggung. Hal itu sebagai respons atas pernyataan KSAD saat mengisi tausiyah di sebuah masjid di Jayapura, Papua.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Surya Paloh Kekeh Dukung Jokowi 3 Periode, Ternyata untuk...

Slamet menyebut agar Jenderal Dudung tak menyempaikan pernyataan yang bisa memecah belah TNI dan umat.

"Enggak usah cari panggung dengan hal-hal yang dapat memecah belah TNI dan umat," kata Slamet.

Ia juga meminta agar mantan Pangdam Jaya itu fokus menjalankan tugasnya sebagai petinggi di tubuh TNI Angkatan Darat.

"Pak Dudung kembalilah fokus pada tupoksinya saja. Banyak PR (pekerjaan rumah, red) besar di TNI yang harus diselesaikan," ungkap Slamet Maarif.

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Cholil Nafis juga menyampaikan tanggapannya terkait ucapan Jenderal Dudung.

Ia mengaku sempat tak paham substansi ucapan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menyebut jangan terlalu dalam mempelajari agama.

"Saya tidak tahu apa yg dimaksud beliau. Makanya saya tanya, apa maksudnya?" tanya Cholil Nafis.

Ia lantas menyinggung pernyataan Jenderal Dudung berbenturan dengan salah satu hadis yang megajak umat agar mau memahami, bahkan mendalami ajaran-ajaran agama.

"Orang yang dikehendaki baik oleh Allah SWT, di antaranya, orang yang paham agama, bahkan yang mendalami agama," ujarnya.

Diketahui dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad, KSAD Dudung Abdurachman menjelaskan soal penerapan rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan salat.

Dudung pun menyinggung soal ilmana sebagai tingkatan keimanan umat Islam.

"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung.

Lebih lanjut Dudung menyebut mempelajari agama terdalam bisa berpotensi menimbulkan terjadinya penyimpangan.

"Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan," tegasnya.

Sementara itu, Kadispen TNI AD, Brigjen Tatang Subarna menjelaskan konteks pernyataan Jenderal Dudung dalam kultum tersebut. Intinya, Jenderal Dudung mengimbau untuk tak terlalu dalam mempelajari agama tanpa didampingi guru atau ustaz pembimbing yang ahli dalam ilmunya.

Baca Juga: Pak Anies Minggir Dulu, Duet Maut Prabowo-Puan Paling Jos Kalau Soal Elektabilitas

"Itulah maksud yang disampaikan Kasad pada video yang ditayangkan di akun Youtube Dispenad pada saat memberikan kultum usai sholat subuh bersama prajurit Kodam XVIII/Cenderawasih," ujar Tatang.

"Dengan belajar agama sendiri, apalagi secara mendalam tanpa guru, cenderung akan mudah terpengaruh. Pada akhirnya justru akan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan," jelas Kadispenad menguraikan pesan inti dari kultum Jenderal Dudung kala itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: