Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: David Shaw, Ilmuwan Hebat yang Ciptakan Dana Lindung Nilai, Hartanya Rp108 T!

Kisah Orang Terkaya: David Shaw, Ilmuwan Hebat yang Ciptakan Dana Lindung Nilai, Hartanya Rp108 T! Kredit Foto: Twitter/Follow The Money
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang ilmuwan miliarder Amerika dan mantan manajer dana lindung nilai, David Elliot Shaw adalah pendiri D. E. Shaw & Co., sebuah perusahaan hedge fund yang pernah digambarkan oleh majalah Fortune sebagai "kekuatan paling menarik dan misterius di Wall Street". Ia adalah salah satu orang terkaya di dunia.

David Shaw merupakan seorang mantan asisten profesor di departemen ilmu komputer di Universitas Columbia. Ia membuat kekayaannya mengeksploitasi ketidakefisienan di pasar keuangan dengan bantuan jaringan komputer berkecepatan tinggi yang canggih.

Baca Juga: Jadwal Pembagian Dividen Sarana Menara Milik Orang Terkaya Nomor Satu RI

Pada tahun 1996, majalah Fortune menyebutnya sebagai "King Quant" karena peran perintis perusahaannya dalam perdagangan kuantitatif berkecepatan tinggi. Pada tahun 2001, Shaw beralih ke penelitian ilmiah penuh waktu dalam biokimia komputasi, lebih khusus simulasi dinamika molekul protein.

Shaw dibesarkan di Los Angeles, California. Ayahnya adalah seorang fisikawan teoretis yang mengkhususkan diri dalam aliran plasma dan fluida, sementara ibunya adalah seorang seniman dan pendidik. Mereka bercerai ketika Shaw berusia 12 tahun. Ayah tirinya, Irving Pfeffer, adalah profesor keuangan di University of California, Los Angeles, dan penulis makalah yang mendukung hipotesis pasar efisien.

Shaw memperoleh gelar sarjana summa cum laude dari University of California, San Diego, PhD dari Stanford University pada tahun 1980, dan kemudian menjadi asisten profesor departemen ilmu komputer di Universitas Columbia.

Saat berkuliah di Columbia, Shaw melakukan penelitian dalam komputasi paralel besar-besaran dengan superkomputer NON-VON. Superkomputer ini terdiri dari elemen pemrosesan dalam struktur pohon yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pencarian basis data relasional yang cepat. Di awal karirnya, ia mendirikan Stanford Systems Corporation.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: