Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omongan Habib Bahar Kali Ini 'Nusuk' Banget Langsung Menyasar Gus Yaqut: Menteri Agama Itu Harus...

Omongan Habib Bahar Kali Ini 'Nusuk' Banget Langsung Menyasar Gus Yaqut: Menteri Agama Itu Harus... Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi

Baca Juga: Jujur Banget! Habib Bahar Blak-blakan Belum Pernah Bertemu Rasulullah dalam Mimpi: Karena Rokok...

"Sekali lagi, kalau enggak mau dikritik ya jangan jadi pejabat. Kalau gak mau dikritik jangan jadi pemerintah. Jadi rakyat biasa aja," kritik Habib Bahar.

Mendengar itu, Refly Harun pun juga menambahkan pesan bagi rakyat. Ia mengatakan seluruh masyarakat memiliki kewajiban untuk menjadi bagian dari pemerintahan, yakni dengan berani mengutarakan kritikan.

"Saya sering mengatakan, jadi salah satu kewajiban rakyat adalah berpartisipasi dalam pemerintahan. Nah, salah satu cara berpartisipasi adalah mengingatkan," pesan Refly Harun.

Menag Yaqut Jadi Menteri yang Dianggap Layak Direshuffle

Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) memaparkan pendapat masyarakat terkait menteri-menteri yang layak diganti atau reshuffle.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi sosok yang paling banyak dipilih masyarakat untuk direshuffle.

IPO mengelompokkan daftar menteri sesuai dengan bidangnya. Seperti bidang PMK, terdapat tiga nama menteri teratas yang menurut masyarakat layak direshuffle.

Menag Yaqut dipilih oleh 42 persen responden sebagai menteri yang harus direshuffle. Sementara urutan kedua ditempati oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali yang dipilih 23 persen responden.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Perlu Melakukan Perubahan Regulasi Terkait dengan Rokok Elektrik

Untuk peringkat ketiga diduduki oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang dipilih 21 responden.

Kemudian Mendikbudristek Nadiem Makarim (9 persen), MenPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati (2 persen), Mendes Abdul Halim Iskandar (1 persen), Mensos Tri Rismaharini (1 persen) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin (1 persen).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: