Tegas! Disebut Memperkeruh Keadaan, Erick Thohir Sampai Diminta Jangan Banyak Bicara
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menanggapi pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyatakan PT Krakatau Steel (KS) akan bangkrut pada Desember 2021.
Mulyanto menilai ucapan Erick sekadar cari perhatian dan sensasi untuk menaikan popularitasnya jelang musim Pilpres. Sebab, isi ucapan Erick jauh berbeda dengan kondisi PT Krakatau Steel yang sebenarnya.
Baca Juga: Said Aqil Bongkar Kemungkinan Dirinya Maju Jadi Capres 2024, Ternyata...
Untuk itu, Mulyanto meminta supaya Erick Thohir sebaiknya puasa bicara dan fokus bekerja.
"Ketimbang menebar wacana panas, sebaiknya Menteri BUMN puasa bicara, agar tidak membuat gaduh di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai dan baru saja kita mendapat musibah meletusnya Gunung Semeru," saran Mulyanto di Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Mulyanto juga mengatakan, hasil kunjungan kerja Komisi VII DPR RI baru-baru ini ke perusahaan baja pelat merah tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut baik-baik saja.
"Bahkan dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan kinerja PT KS yang cukup berarti. Indikator utama perusahaan terlihat menggeliat positif, dari sebelumnya menderita rugi. Tahun 2020 sudah ada keuntungan dan angkanya terus meningkat di tahun 2021. Pembayaran utang juga berjalan dan terus meningkat. Jadi kalau dikatakan oleh Menteri BUMN, bahwa PT KS akan bangkrut pada bulan Desember ini memang cukup aneh dan mengejutkan," kata Mulyanto.
Lebih lanjut, Mulyanto meminta Erick bekerja profesional sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai pembantu presiden.
Baca Juga: Sah! Hakim Kabulkan Permohonan Kubu Munarman yang Minta...
Mulyanto menilai, manuver Menteri BUMN ini terbilang meresahkan. Berkali-kali Erick mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana.
Sebelumnya, Erick sempat bikin heboh soal toilet SPBU Pertamina, lalu masalah jual-beli jabatan di BUMN, kemudian pernah menuding adanya korupsi di PT Krakatau Steel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar