Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hitung Sekarang! Frekuensi BAB Bisa Menujukkan Risiko Anda Terkena Parkinson, Ternyata Oh Ternyata…

Hitung Sekarang! Frekuensi BAB Bisa Menujukkan Risiko Anda Terkena Parkinson, Ternyata Oh Ternyata… Toilet Emas. | Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Sedikit saja gangguan kesehatan hadir pada Anda, maka jelas akan memengaruhi beberapa hal seperti aktivitas sehari-hari yang Anda lakukan.

Untuk itu, maka mengusahkan untuk menjaga kesehatan yang dimiliki adalah hal yang perlu dilakukan. Menjaga asupan makanan dan minuman sehat, serta berolahraga adalah hal umum yang bisa dilakukan.

Tetapi mendapatkan pengetahuan dasar tentang penyebab, risiko, ataupun hal lain sejenis terhadap aspek kesehatan jugalah sangat penting. Deteksi dini lewat beberapa gejala juga adalah salah satu cara paling mudah untuk lebih waspada.

Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata... Diabetes Juga Bisa Merujuk pada Masalah Penyakit Kanker Pankreas, Kok Bisa?

Masalah pencernaan seringkali juga memiliki indikasi pada penyakit lainnya. Ternyata frekuensi anda dalam buang air besar (BAB) juga memiliki keterkaitan dengan beberapa risiko penyakit tertentu, salah satunya Parkinson.

Mengutip laman kesehatan Mayo Clinic, Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang mempengaruhi gerakan.

Gejala mulai secara bertahap, terkadang dimulai dengan getaran yang hampir tidak terlihat hanya di satu tangan. Tremor sering terjadi, tetapi gangguan ini juga sering menyebabkan kekakuan atau perlambatan gerakan.

Lantas mengapa frekuensi BAB Anda bisa mengindikasikan risiko penyakit parkinson?

Melansir laman Express, satu perubahan dalam buang air besar Anda juga bisa menjadi tanda peringatan dan dimulai sebelum gejala motorik (Parkinson).

Yayasan Parkinson (PF) mengatakan bahwa kesulitan menelan, perasaan mual dan sembelit adalah gejala umum penyakit Parkinson.

Dikatakan bahwa penelitian menunjukkan dua penjelasan untuk kesulitan ini, termasuk perubahan otak pada PD yang menyebabkan kekakuan dan gerakan lambat, dan karena Parkinson dapat mempengaruhi saraf yang melapisi saluran pencernaan, yang disebut sistem saraf enterik.

Lebih lanjut, PF menyatakan bahwa konstipasi, yang didefinisikan sebagai kurang dari tiga buang air besar per minggu, mungkin merupakan gejala gastrointestinal yang paling dikenal dari Parkinson.

Para peneliti menemukan bahwa buang air besar kurang dari sekali sehari menunjukkan risiko empat kali lebih tinggi terkena Parkinson.

Meski demikian, itu bukanlah satu-satunya tanda atau gejala yang merujuk pada Parkinson. Mengalami frekuensi buang air sebagaimana dijelaskan di atas tadi tidak berarti mutlak Anda mengalami mendderita atau berisiko terkena Parkinson.

Terdapat gejala lain yang perlu Anda pertimbangkan seperti yang paling utama yakni gerakan lambat dan otot kaku dan tidak fleksibel. Beberapa orang juga mengalami depresi dan kecemasan, masalah keseimbangan dan kehilangan indra penciuman. Anda mungkin juga memperhatikan bahwa Anda mengalami masalah tidur dan memori.

Baca Juga: Penting! Mari Mengenali Gejala dan Pencegahan Resistensi Insulin Agar Terhindar dari Diabetes

Mengunjungi dokter atau ahli kesehata terkait sangat diperlukan jika Anda merasakan gejala-gejela yang disebutkan di atas tadi.

Deteksi dini adalah kunci untuk mencegah hal yang lebih parah di masa yang akan datang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: