Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Bernard Marcus, Miliarder Pendukung Donald Trump Berharta Rp159 Triliun

Kisah Orang Terkaya: Bernard Marcus, Miliarder Pendukung Donald Trump Berharta Rp159 Triliun Kredit Foto: Twitter/juifsdumonde
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendukung mantan Presiden Donald Trump yang juga salah satu orang terkaya di dunia, Bernard Marcus adalah salah satu pendiri Home Depot, toko perbaikan rumah modern. Pria yang kerap disapa Bernie Marcus ini menjabat sebagai CEO perusahaan hingga pensiun pada tahun 2002.

Bernie Marcus lahir pada 12 Mei 1929 di New Jersey. Dia memiliki masa kecil yang sangat sulit saat tumbuh di rumah petak. Bernard lulus dari Southside High School pada tahun 1947. Karena ia dibesarkan dalam keluarga berpenghasilan rendah, ia tidak dapat mengejar impian menjadi seorang dokter. Namun, ia berhasil melanjutkan pendidikan di Universitas Rutgers untuk menerima gelar di bidang farmasi.

Marcus memulai karirnya sebagai apoteker di toko obat. Kemudian, minatnya bergeser ke sisi ritel bisnis dan meninggalkan pekerjaan sebagai apoteker untuk mulai bekerja di sebuah perusahaan kosmetik dan mencoba peruntungannya dengan berbagai perusahaan lain. Setelah bekerja keras di berbagai perusahaan, ia berhasil menduduki posisi CEO sebuah perusahaan bernama Handy Dan Improvement Centres.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Michael Kadoorie, Perantau Timur Tengah yang Sukses Besar di Hong Kong

Perusahaan itu adalah toko perbaikan rumah yang berbasis di Los Angeles. Pada tahun 1979, dia kemudian menjadi salah satu pendiri toko perbaikan rumah bernama Home Depot bersama dengan Arthur blank. Mereka dibantu oleh ahli merchandising Pat Farrah dan bahkan oleh bankir investasi Ken Langone.

Keduanya hadir dengan ide revolusioner untuk memiliki gudang. Tak lama kemudian, bisnis tersebut melesat ke puncak tertinggi dan menjadikan tiga mitra utama miliarder bisnis perusahaan, dan ia memegang posisi itu selama 19 tahun. Marcus juga diakui dengan prestasi junior US Business Hall of Fame.

Pada Januari 2014, Marcus mendirikan Job Creators Network, sebuah kelompok advokasi konservatif dengan pendanaan awal sebesar USD500.000. Jaringan ini dikenal karena merekrut pengusaha dan eksekutif usaha kecil sebagai juru bicara untuk pasar bebas dan menghubungkan mereka dengan peluang publisitas, terutama dalam iklan, dan penampilan televisi. Pada Februari 2019, Job Creators Network mengkritik pembatalan penawaran kantor pusat Amazon di New York City melalui iklan billboard di Times Square.

Pada tahun 2019, Bernie Marcus bahwa ia akan mendukung kampanye kepresidenan Donald Trump 2020 secara finansial. Kabar tersebut memicu seruan untuk memboikot Home Depot, meski Marcus tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut. Dalam wawancara Juni 2019, Marcus mengatakan sebagian besar kekayaannya ada di saham Home Depot yang hari ini mencapai USD11,1 miliar (Rp159 triliun), menurut Forbes.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: