Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak Siasat Israel dan Amerika Soal Serangan Rahasia Terhadap Iran, Ngeri!

Terkuak Siasat Israel dan Amerika Soal Serangan Rahasia Terhadap Iran, Ngeri! Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Israel dikabarkan berkonsultasi dengan Amerika Serikat sebelum melakukan serangan rahasia terhadapl Iran awal tahun ini.

New York Times melaporkan Sabtu (11/12), serangan tersebut terjadi pada Juni lalu, yakni fasilitas yang memproduksi sentrifugal untuk memperkaya uranium.

Baca Juga: Analisis Pakar Atas Citra Satelit Sebut Iran Persiapkan Peluncuran Luar Angkasa

Konsultasi kedua sekutu itu juga terkait serangan pada bulan September terhadap pangkalan rudal Iran. 

Laporan itu mengatakan bahwa setelah konsultasi, Gedung Putih memuji pemerintah Perdana Menteri Naftali Bennett.

Sebab, Bennett  karena jauh lebih transparan dengan AS daripada mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

Laporan New York Times didasarkan pada percakapan dengan lebih dari selusin pejabat Amerika dan Israel. 

Namun hingga kini Israel belum secara terbuka menerima tanggung jawab atas salah satu serangan itu.

Namun laporan itu mengatakan ada peningkatan ketegangan antara Washington dan terkait efektifitas serangan terhadap Iran itu.

Israel percaya program nuklir Teheran telah mengalami kemunduran, Namun benerapa pejabat  AS menilai bahwa sabotase berarti bahwa Iran sedang membangun kembali fasilitasnya dengan teknologi yang lebih mutakhir.

Laporan itu juga mengatakan Yerusalem khawatir jika kesepakatan nuklir dicapai dengan Iran, Washington akan berusaha mencegah Israel melakukan serangan lebih lanjut. 

Pejabat Israel dikatakan mencari jaminan dari AS bahwa mereka akan dapat terus mengambil tindakan jika diperlukan.

Seorang pejabat senior intelijen Israel mengatakan kepada surat kabar itu bahwa operasi sabotase di situs militer Iran telah menyebabkan "paranoia yang melumpuhkan di puncak pemerintahan Iran." 

Namun, banyak pejabat Amerika percaya bahwa taktik itu tidak efektif atau hanya "memotong rumput" — yaitu mungkin memperlambat program nuklir, tetapi tidak akan menghentikannya.

Sementara itu, laporan tersebut mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Benny Gantz dan kepala Mossad David Barnea telah mengakhiri perjalanan mereka ke Washington minggu ini "khawatir" bahwa AS akan menyetujui kesepakatan lemah yang akan memungkinkan Iran untuk melanjutkan program nuklirnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: