Anak-anak Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung memohon kepada semua pihak untuk memaaafkan ayahnya. Untuk diketahui Haji Lulung dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021) siang ini akibat penyakit jantung.
Pesan anak-anak Haji Lulung tersebut disampaikan kepada Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, Dr. dr. Dicky Fahri melalui sepucuk kertas dalam jumpa persnya di RS Harapan Kita, Jakarta Barat, Selasa (14/12/2021).
Baca Juga: Ya Ampun... Dapat Tuntutan Hukuman Mati, Heru Hidayat Akhirnya Bersuara: Kezaliman yang Luar Biasa!
"Ini ada titipan dari keluarganya jadi tolong kalau memang nanti mau dituliskan atas nama anaknya Guruh dan Riano beliau tolong menyampaikan kepada teman-teman. Jadi beliau menyampaikan tolong dibukakan pintu maaf untuk almarhum haji Lulung," kata Dicky.
Dicky menyampaikan, dalam pesan yang diberikan tersebut juga anak-anak Haji Lulung menyadari bahwa manusia tidak akan luput dari kesalahan. Sehingga mereka menegaskan agar almarhum ayahnya dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya.
"Karena namanya manusia tidak akan lepas dari kesalahannya tolong temen-temen yang hadir hari ini menyampaikan dalam bentuk tulisan bahwa dari keluarga anaknya itu minta maaf kepada kita semua," tuturnya.
Untuk diketahui, kabar duka datang dari dunia perpolitikan Tanah Air. Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa haji Lulung meninggal dunia.
Kabar ini dibenarkan oleh Anggota DPR RI dari fraksi PPP, Achmad Baidowi. Ia menyebut Haji Lulung wafat Selasa (14/12/2021) siang.
Baca Juga: Innalillahi.... Sebelum Meninggal Dunia, Haji Lulung Sempat Kritis karena Hal ini
"Baru saja kabar dukacita. Ketua DPW PPP DKI abangda Haji Lulung Meninggal Dunia pada Selasa, 14 Desember'21 Jam 10.51 WIB di RS Harapan Kita," ujar Baidowi kepada wartawan, Selasa (14/12/2021).
"Kabar tersebut kami terima dari teman pengurus DPW DKI Jakarta," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto