Langkah Anies Baswedan main YouTube dituduh macam-macam. Bahkan ada yang menyebut, ini sebagai strategi Anies untuk Pilpres 2024. Mendapati tudingan ini, Anies santai saja. Gubernur DKI Jakarta itu, tak tersinggung.
Sebenarnya, Anies main YouTube sudah lama. Sudah sekitar 7 tahun lalu. Kini, subscribe akunnya sudah mencapai 92 ribu.
Baca Juga: Anies Kumandangkan Adzan di Stadion JIS, Langsung Disemprot Orang PSI: Jangan Lupa...
Namun, Sabtu lalu (11/12), Anies membuat program baru di YouTube-nya. Namanya, “Dari Pendopo”. Sudah ada dua video yang diunggah di kanal ini. Satu, berisi selamat datang. Kedua, berisi cerita Anies menyelesaikan masalah di Kepulauan Seribu. Sampai tadi malam, video pertama sudah ditonton 12 ribu kali. Sedangkan video kedua 23 ribu.
Dalam video pertama, Anies mengatakan, selama ini menjalani begitu banyak hal yang menjadi pengalaman. Ada perspektif, ada pembelajaran. Semua itu menjadi bahan untuk bertindak dan berpikir.
"Nah, lewat channel ini, saya akan membagi kan itu semua,” kata Anies, dalam kanal YouTube-nya.
Anies berharap, pesan dari konten yang ia buat akan tersampaikan kepada masyarakat luas. “Harapannya, bagi yang mendengarkan ini akan memperkaya perspektif mereka atas apa pun yang dilihat, apa pun yang diperhatikan,” ucapnya.
Melihat langkah Anies ini, politisi PDIP Gilbert Simanjuntak langsung nyinyir. Anggota DPRD DKI ini menyatakan, tidak sepantasnya YouTube pribadi dijadikan sebagai saluran memberikan informasi kebijakan. Seharusnya, lanjut dia, Anies memanfaatkan kanal YouTube resmi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Baca Juga: Anies Baswedan Buka-Bukaan Soal Kedekatannya dengan Mendiang Haji Lulung, Mengaku Pernah...
"Kalau kebijakan pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, sebaiknya lewat saluran resmi," ujar Gilbert, dalam keterangannya, kemarin.
Gilbert lalu menuding Anies memiliki maksud terselubung di balik program tersebut. Dia melihat, program “Dari Pendopo” adalah salah satu cara kampanye terselubung Anies untuk Pilpres 2024. "Kalau tidak lewat saluran resmi, artinya ada tujuan lain yang hendak dicapai," tudingnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: