Lebih dari Agresif, Blinken Gambarkan China Ancam Perdagangan Asia US$3 Triliun
Selama pidatonya, Blinken menggarisbawahi bahwa "visi" Washington untuk kawasan itu berpusat pada "lima elemen inti".
“Pertama, kami akan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di mana masalah akan ditangani secara terbuka, aturan akan dicapai secara transparan dan diterapkan secara adil, barang dan ide dan orang akan mengalir dengan bebas --melintasi darat, dunia maya, dan laut lepas-- dengan pemerintahan yang transparan dan responsif terhadap rakyat”, kata Menlu AS.
Baca Juga: Menyimak Hasil Pertemuan Jokowi dengan Blinken, Apa Saja?
Blinken menekankan bahwa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara lain di kawasan itu, mempromosikan “kemakmuran berbasis luas”, membangun “Indo-Pasifik yang lebih tangguh”, dan memperkuat keamanan di kawasan itu adalah komponen kunci lain dari kebijakan Indo-Pasifik pemerintahan Biden.
Blinken menyoroti bantuan AS dalam memenuhi kebutuhan vaksin regional dan menunjukkan pembiayaan infrastruktur yang ditawarkan oleh Washington, ketika menteri luar negeri AS menyebutkan beberapa langkah yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk mempromosikan “ketahanan” dan “kemakmuran berbasis luas” di antara negara-negara kawasan,
“Dari 300 juta dosis vaksin aman dan efektif yang telah didistribusikan Amerika Serikat ke seluruh dunia, kami telah mengirimkan lebih dari 100 juta dosis ke Indo-Pasifik”, kata Blinken.
“Kami akan memperdalam aliansi perjanjian kami dengan Australia, Jepang, Republik Korea, Filipina, dan Thailand. Kami akan mendorong kerja sama yang lebih besar di antara sekutu ini dan mencari cara untuk merajut sekutu kami bersama dengan mitra kami --seperti yang telah kami lakukan dengan Quad”, katanya juga, merujuk pada pengelompokan empat negara yang terdiri dari Australia, India, Jepang, dan AS.
“Kami akan memberikan kualitas, infrastruktur standar tinggi yang dicari kawasan ini. Build Back Better World, yang kami luncurkan bersama mitra G7 pada bulan Juni, berkomitmen untuk memobilisasi ratusan miliar dolar dalam pembiayaan yang transparan dan berkelanjutan selama tahun-tahun mendatang", kata diplomat top AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto