Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Masih Besar, Tahun 2022 Jadi Momentum Optimalisasi Perikanan Budidaya Lewat Teknologi

Potensi Masih Besar, Tahun 2022 Jadi Momentum Optimalisasi Perikanan Budidaya Lewat Teknologi Kredit Foto: EFishery

Potensi Perikanan Budidaya Indonesia 

Kiprah eFishery dalam membantu para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia mendapat acungan jempol dari Rokhmin Dahuri MS. Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini menuturkan, produksi perikanan budidaya Indonesia saat ini nomor dua terbesar di dunia. 

“Tahun 2019, Tiongkok itu produksi ikan budidayanya 68,42 juta ton per tahun. Sementara Indonesia di posisi kedua dengan 15,89 juta ton. Padahal panjang garis pantai Tiongkok yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya hanya 14.500 km, sementara Indonesia punya 99.083 km,” kata Rokhmin. 

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut menilai, untuk bisa meningkatkan produksi perikanan nasional, dibutuhkan inovasi teknologi seperti yang dilakukan eFishery. 

“Untuk bisa mencapai target produksi 2 juta ton pada 2024 itu sebenarnya memungkinkan karena Indonesia punya potensinya terbesar di dunia. Oleh karena itu perlu anak-anak muda untuk bisa menggenjot ini,” ujarnya. 

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan Indonesia, Pembudidaya Ikan dan eFishery Terus Tumbuh Bersama

Hal senada disampaikan Ujang Komarudin, Direktur Pakan dan Obat Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Menurutnya tren produksi perikanan di Indonesia sudah bergeser dari perikanan tangkap ke perikanan budidaya. Ujang mencatat pada 2020 lalu, para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia sudah mampu memproduksi 15,45 juta ton, sementara hasil tangkapan nelayan di laut hanya sebesar 7,7 juta ton. 

“Perikanan budidaya itu diperkirakan bisa menyumbang 16% dari US$ 1,33 triliun nilai potensi keekonomian bidang kelautan Indonesia. Jadi kalau kita fokus mengembangkan perikanan budidaya, sama saja dengan membangunkan raksasa yang sedang tidur. Sangat luar biasa,” kata Ujang. 

Ia menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan sendiri telah menyusun program dalam mengoptimalkan budidaya perikanan nasional. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep ekonomi biru. 

“Ada keseimbangan dalam menjalankan prinsip ekonomi dengan ekologi. Sehingga tetap produktif namun berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Jangan sampai terjadi over eksploitasi. Untuk meningkatkan produktivitas dibutuhkan inovasi teknologi yang cerdas, modernisasi, serta digitalisasi dalam sistem produksi dan rantai pasok perikanan budidaya,” pungkas Ujang.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: